Anggaran Prakerja 3 Tahun Rp 59 T, Manajemen Klaim Operasional Hanya 0,59 Persen

15 Maret 2023 13:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif PMO Prakerja Denni Puspa Purbasari di Kemenko Bidang Perekonomian, Kamis (16/6/2022). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif PMO Prakerja Denni Puspa Purbasari di Kemenko Bidang Perekonomian, Kamis (16/6/2022). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengungkapkan total anggaran pemerintah yang dialokasikan untuk program Kartu Prakerja sejak 2020 hingga 2022 mencapai Rp 59 triliun.
ADVERTISEMENT
Denni mengatakan, hanya Rp 353 miliar atau sekitar 0,59 persen dana yang digunakan untuk operasional PMO Prakerja. Dana operasional meliputi gaji, sewa gedung, hingga operasional kendaraan.
Ia menyebut sisa anggaran yang tidak terserap diserahkan kembali kepada Kementerian Keuangan.
“Tidak ada korupsi itu kami sampaikan dengan jujur. Dan sisa dana bantuan yang tidak terserap semua dikembalikan ke rekening kas umum negara, kepada Ibu Sri Mulyani sesuai dengan peraturan Menko Perekonomian,” kata Denni saat acara 3 Tahun Prakerja: Gebrakan Inovasi Pelayanan Publik, Jakarta, Rabu (15/3).
Meski dana yang terserap sedikit, Denni menyebut prakerja telah memberikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp 237 miliar sejak 2020.
Denni mengatakan, dari total 16,4 juta anggota, setiap anggota prakerja nantinya akan mendapat bantuan Rp 3,55 juta. Berdasarkan riset Presisi pada 2021, Prakerja telah meningkatkan pendapatan penerima mencapai 10 hingga 21 persen per bulan dibandingkan non-penerima.
ADVERTISEMENT
“Para penerima kartu prakerja meningkat 10 sampai 21 persen per bulannya dibandingkan dengan non-penerima berdasarkan hasil riset Presisi, pendapatan naik Rp 215 ribu hingga Rp 315 ribu,” kata Denni.
Denni juga menyebut bahwa 96,1 persen peserta merasa puas dengan kualitas pelatihan Prakerja. Sedangkan 96,4 persen puas dengan penyaluran bantuan.
Sebelumnya, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan 16,4 juta warga Indonesia mengikuti program Kartu Prakerja sejak diluncurkan pada tahun 2020. Mayoritas 51 persen penerima Kartu Prakerja merupakan wanita dan 3 persen adalah penyandang disabilitas.
“Sepertiga dari peserta sudah menjadi pengusaha maupun pekerja,” ujar Airlangga di webinar side event Sidang PBB virtual, dikutip Sabtu (11/2).
Airlangga mengungkapkan, peserta Kartu Prakerja dapat memilih berbagai pelatihan, baik bahasa inggris, negosiasi, atau membuka bisnis salon. Peserta dapat mendaftar dan memilih rekening bank atau e-wallet untuk menerima insentif tunai.
ADVERTISEMENT