Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Anggaran Subsidi dan Kompensasi Energi per November 2024 Capai Rp 333,6 T
11 Desember 2024 20:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkap anggaran yang sudah dikeluarkan untuk subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp 333,6 triliun per November 2024
ADVERTISEMENT
“Sampai dengan akhir November 2024 subsidi dan kompensasi telah kita salurkan RP 420,5 triliun, terdiri dari subsidi energi sebesar Rp 157,2 triliun dan subsidi nonenergi Rp 87,0 triliun dan kompensasi sebesar Rp 176,4 triliun,” ungkap Suahasil dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat pada Rabu (11/12).
Subsidi tersebut terdiri dari alokasi untuk BBM, LPG 3 Kg dan listrik subsidi. Sampai November 2024, realisasi untuk BBM tercatat naik 1,1 persen menjadi 15.105,6 juta kilo liter (KL), untuk LPG 3 Kg naik 1,9 persen menjadi 6.858,2 juta kilo gram (Kg) dan listrik naik 4,4 persen menjadi 41,5 juta pelanggan.
“Semuanya tumbuh, artinya realisasinya di atas realisasi tahun lalu,” ungkap Suahasil.
ADVERTISEMENT
Suahasil mengungkap pembayaran subsidi energi dilakukan secara setiap bulan ke badan usaha penyelenggara. Untuk kompensasi triwulan II sudah dibayar dan kompensasi triwulan III sedang dalam proses penelaahan.
"Untuk pembayaran subsidi energi itu dilakukan secara rutin setiap bulannya kepada badan usaha yang menyediakan energi subsidi yaitu Pertamina dan PLN, sementara kompensasi dilakukan pembayaran dan dilakukan pengecekan tiap tiga bulan dan saat ini telah selesai dibayar kompensasi untuk triwulan II, untuk triwulan III sedang dalam proses penelitian dan telaah,” lanjutnya.
Selain subsidi energi, penyaluran subsidi untuk non energi terdiri dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang naik 17,8 persen menjadi Rp 269,5 triliun dengan jumlah debitur naik 14,7 persen menjadi 4,7 juta serta untuk pupuk yang naik 15,8 persen menjadi 6,6 juta ton.
ADVERTISEMENT