Anggota DPR ke Dirut Pertamina soal Tangki Kilang: Tiap 3 Bulan Kok Kebakaran?

15 November 2021 15:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat kepulan asap dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat kepulan asap dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kardaya Warnika, mempertanyakan kebakaran tangki di area Kilang Cilacap milik PT Pertamina (Persero). Dia heran, kenapa tiap tiga bulan sekali ada kebakaran tangki.
ADVERTISEMENT
Tangki di Kilang Cilacap terbakar pada Sabtu (13/11) malam. Ini merupakan kebakaran yang kedua kali di area yang sama. Sebelumnya, tangki di kilang tersebut terbakar pada Juni 2021. Lalu, pada Maret 2021, tangki di Kilang Balongan, Indramayu, juga terbakar.
"Karena lagi hangat, terpaksa ngomong kebakaran, Bu Nicke (Direktur Utama Pertamina) . Tiap 3 bulan kok kebakaran? Langganan atau apa ini?" kata dia dalam rapat yang dihadiri Pertamina, PLN, dan Menteri ESDM, di DPR RI, Senin (15/11).
Selain heran dengan kebakaran yang sering terjadi di fasilitas pengolahan minyak Pertamina, dia juga bingung kenapa perusahaan sering terburu-buru dalam menyimpulkan dugaan penyebab kebakaran. Seperti yang terjadi pada dua kebakaran sebelumnya, Pertamina menyebut kebakaran diduga karena area tangki tersambar petir.
ADVERTISEMENT
"Kita ingatkan waktu itu, kalau terbakar tuh jangan simpulkan terburu-buru karena petir. (Kebakaran) di Balongan dibilang karena petir, tapi ternyata (tangki) bocor. Yang di Cilacap juga buru-buru dibilang karena petir. Rakyat enggak percaya itu, dulu petir ternyata enggak," lanjutnya.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi beserta jajaran saat meninjau kilang minyak Pertamina Cilacap yang terbakar. Foto: Humas Polda Jateng
Kardaya mengaku, pada kebakaran tangki sebelumnya pun, dia belum menerima laporan hasil investigasi sebelumnya. Karena itu, dia menyarankan Pertamina menggaet lembaga internasional untuk mencari penyebab seringnya tangki terbakar.
Hal ini, kata Kardaya, penting. Sebab, kredibilitas Pertamina dipertaruhkan di mata dunia. Kalau sering terbakar, pasti dipandang sebelah mata dan susah mencari mitra kerja.
Selain minta ada lembaga internasional yang mengaudit, dia juga ingin ada sanksi yang diberikan kepada pimpinan Pertamina karena seringnya terjadi kebakaran.
ADVERTISEMENT
"Bu Nicke, tidak ada satu kilang pun yang dibangun dari uang pertamina. Semua pakai uang negara. Jadi, istilahnya cari yang profesionalah. Ya jelas harus ada reward dan punishment. Saya enggak minta (pejabat Pertamina) dipecat, tapi di-review, diruwat gitu," kata Kardaya.
Dirut Pertamina, Nicke Widyawati meninjau Kilang Cilacap usai kebakaran. Foto: Dok. Pertamina