Angpao Lebaran Kini Tak Cuma Uang Tunai, Ini Alternatif THR Buat Saudara

31 Maret 2025 19:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi THR. Foto: Arif Budi C/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi THR. Foto: Arif Budi C/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tradisi memberikan angpao Lebaran identik dengan pemberian uang tunai. Namun, menurut Perencana Keuangan Mike Rini, kini format pemberian dapat lebih bervariasi, tergantung tujuan dan profil penerima.
ADVERTISEMENT
"Amplop Lebaran, sebagai hadiah maupun sebagai amal, pada umumnya memang diberikan dalam bentuk uang tunai atau cash, ada juga yang ditransfer. Intinya formatnya uang. Apakah formatnya boleh diganti? Ya boleh, yang memberikan dapat menyesuaikan, namun ada beberapa pertimbangan: tujuan, siapa yang menerima, jumlah atau nominal," ujar Mike Rini kepada kumparan, Senin (31/3).
Bagi sanak saudara yang termasuk dalam kategori dhuafa, tujuan utama pemberian biasanya sebagai amal atau bantuan. Oleh karena itu, Mike Rini menilai pemberian dalam bentuk uang tunai atau transfer lebih cocok karena dapat langsung digunakan untuk keperluan hari raya.
"Selain uang, format yang lain dalam kelompok ini bisa diberikan hampers sembako yang nilainya setara dengan amplop uang tadi," jelasnya.
Ilustrasi hampers Lebaran. Foto: Evy Alisha/Shutterstock
Sementara itu, untuk sanak saudara yang tidak tergolong dhuafa, tujuan pemberian amplop Lebaran lebih kepada bentuk apresiasi atau hadiah. Dalam hal ini, format pemberian bisa lebih bervariasi.
ADVERTISEMENT
"Misal jika penerima anak Gen Z, maka pemberi dapat memberikan dalam format emas, jadi sebagai pelajaran berinvestasi," ungkapnya.
Menurutnya, emas bisa menjadi pilihan hadiah yang lebih bernilai karena dapat dikenalkan sebagai instrumen investasi sejak dini. Berbeda dengan uang tunai yang cenderung langsung dibelanjakan, emas memiliki potensi untuk disimpan dan bertambah nilai seiring waktu.
Bagaimana dengan Saham?
Sementara itu, untuk pemberian dalam bentuk saham, Mike Rini mengaku kurang merekomendasikannya karena sifatnya yang fluktuatif.
"Harganya bisa naik turun. Jadi perlu dilihat dulu siapa yang akan menerima. Sebaiknya yang sudah paham saham, jadi valuenya dapat dipahami oleh yang menerima," tuturnya.