Anies dan Mahfud MD Kenang Faisal Basri: Kata-katanya Tajam, Tapi Bijaksana

5 September 2024 7:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan menyampaikan keterangan di kanal Youtubenya. Foto: Youtube/Anies Baswedan
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan menyampaikan keterangan di kanal Youtubenya. Foto: Youtube/Anies Baswedan
ADVERTISEMENT
Anies Baswedan dan Mahfud MD mengenang sosok Faisal Basri yang meninggal pada Kamis (5/9) pukul 03:50 WIB. Faisal mengembuskan napas terakhirnya di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Kepergian Faisal Basri membuat banyak orang berduka. Dua di antaranya Anies Baswedan dan Mahfud MD. Melalui cuitannya di X, Anies memandang Faisal sebagai insan cendekia yang pemikirannya menerangi jalan, layaknya lentera di tengah kabut.
"Kata-katanya sering tajam, namun penuh dengan kebijaksanaan. Menuntun kita melihat lebih jauh, melampaui apa yang tampak di permukaan," tulis Anies.
Mantan Calon Presiden 2024 ini berharap warisan pemikiran dan keberanian Faisal Basri akan kekal menjadi inspirasi bagi semua.
"Semoga Allah SWT melapangkan jalan beliau, menerima amal kebaikannya, mengampuni segala khilafnya, dan memberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan. Aamiin YRA," katanya.
Mahfud MD juga kehilangan Faisal Basri. Menurutnya, pemikiran dan sikap kritis Faisal akan menjadi sejarah berharga bagi Gen Y dan Z untuk membangun Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Inna lillah wa inna ilaihi raji'un. Selamat Jalan Mas Faisal Basri. Hidup di dunia hanya sebagian dari tempat transit kita menempuh perjalanan panjang sampai ke keabadian. Sejarah hidupmu menjadi vitamin berharga bagi Gen Y dan Z untuk membangun Indonesia," tulis Mahfud.

Profil Faisal Basri

Mahfud MD (kiri), Faisal Basri (kanan) dan Ustaz Yusuf Mansur (tengah) pada seminar Pilpres 2019 Ceria di Surabaya, Senin (17/9). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj/18.
Lahir pada 6 November 1959, Faisal Basri meninggal dunia di usia 64 tahun. Dia dikenal sebagai salah satu pendiri dari INDEF pada tahun 1995-2000 yang masih kritis terhadap kebijakan ekonomi Indonesia, terutama soal subsidi energi dan makroekonomi.
Mengutip laman LPEM FEB UI, Faisal merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik. Faisal menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia pada 1985 dan meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika di tahun 1988.
ADVERTISEMENT
Faisal memulai karirnya sebagai akademisi dimulai dari Pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi pada tahun 1981 hingga sebelum mengembuskan napas terakhir.
Faisal memulai karirnya sebagai akademisi dimulai dari Pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi pada tahun 1981 hingga sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Dia juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia sejak tahun 1988.
Beliau juga pernah diamanatkan menjadi Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEBUI pada 1995-1998, dan pernah menjadi Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta di tahun 1999-2003.
ADVERTISEMENT
Di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN dari tahun 1985 sampai 1987. Dia juga pernah menjadi bagian dari anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI tahun 2000.