Anies Kembali Kritik Subsidi Mobil Listrik: Hanya Orang Kaya yang Bisa Menikmati

24 Juni 2023 21:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan saat sambutan dalam acara Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan saat sambutan dalam acara Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon Presiden, Anies Baswedan kembali mengomentari terkait subsidi mobil listrik yang diberlakukan oleh pemerintah. Ia masih berkeyakinan, jika subsidi mobil listrik hanya bisa dinikmati oleh orang kaya saya.
ADVERTISEMENT
“Ketika kita bicara alokasi anggaran negara untuk menghadapi krisis iklim ini harus dilihat secara komprehensif, apa saja yang dibutuhkan, apa saja yang diberikan subsidinya atau alokasi anggaran negara itu,” katanya dalam sambutan lewat video di acara FPCI di Djakarta Theater, Sabtu (24/6).
Padahal menurutnya, kalau bicara pengelolaan polusi udara, yang harus dilakukan pemerintah adalah memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Di mana, seharusnya ekspansi transportasi umum dan elektrifikasi transportasi umum dilakukan sehingga dampaknya bisa dirasakan oleh semua masyarakat.
Sebelumnya, Anies menyebut program subsidi listrik ini bukan program yang tepat untuk masalah lingkungan hidup dan polusi.
“Solusi menghadapi masalah lingkungan hidup apalagi soal polusi udara bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik pemilik mobil listriknya adalah mereka-mereka yang tidak membutuhkan subsidi, betul?" kata Anies dalam acara relawan Amanat Nasional (ANIES), di Jakarta pada Minggu (7/5).
ADVERTISEMENT
Ia saat itu juga menceritakan pengalaman pada saat ia masih aktif menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Bahwa subsidi yang kurang tepat sasaran malah akan meningkatkan kemacetan. Anies menambahkan, sumber daya yang dimiliki negara harus diberikan ke sektor-sektor yang dapat memberikan manfaat.
“Kita mengharapkan agar sumber daya yang dimiliki negara diberikan melalui sektor-sektor yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat banyak bukan semata-mata untuk mendapatkan perhatian dalam percakapan apalagi percakapan sosial media,” bebernya.