Anies Kritik Subsidi Energi: Bangun Tol untuk Mobil Pribadi, yang Disubsidi BBM

18 September 2023 18:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Macet jelang libur panjang di ruas Tol Dalam Kota, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Macet jelang libur panjang di ruas Tol Dalam Kota, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengkritisi alokasi subsidi yang selama ini tidak berpihak ke transportasi umum dan malah mengutamakan kendaraan pribadi.
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan, pemerintah menggelontorkan subsidi energi, salah satunya untuk BBM subsidi, di sisi lain masih menggencarkan pembangunan tol.
"Di sisi lain kita bangun jalan tol yang makin banyak untuk kendaraan pribadi, lalu kita berikan subsidi untuk bahan bakar minyak," ucapnya saat Indonesia Energy Transition Dialogue 2023, Senin (18/9).
Dia menilai kebijakan itu membuat konsumsi minyak nasional melonjak. Padahal, BBM masih bergantung kepada impor. Anies menyebut, lifting migas Indonesia saat ini di kisaran 600 ribu barel per hari, sementara konsumsinya mencapai 1,4 juta barel.
"Ini terjadi konsumsi yang tinggi karena kita berikan insentif untuk kendaraan pribadi, tapi untuk kendaraan umum tidak kita investasi," katanya.
Anies menambahkan, saat ini 50 persen penduduk tinggal di perkotaan. Dia ingin agar semua kota di Indonesia bisa memasifkan transportasi umum seperti DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Kami menyelesaikan tidak hanya mengubah subsidi, tapi me-mainstream-kan pendekatan baru, memasifkan kendaraan umum di semua kota di seluruh indonesia," tambahnya.
Bacapres Anies Baswedan menjawab pertanyaan wartawan saat menghadiri acara pernikahan anak Hotman Paris di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (16/9). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Kebijakan ini, kata Anies, juga harus disertai kebijakan tata ruang perkotaan yang tepat. Menurut dia, larangan bangunan tinggi di dalam kota membuat masyarakat lebih banyak tinggal di pinggiran kota dan membutuhkan kendaraan pribadi untuk mobilitasnya.
"Rencana pemerintah ini, kami tahan bangunan rendah, kami geser penduduk ke luar kota, kami siapkan jalan pribadi untuk bolak balik masuk kendaraan, itu yang saya sebut pendekatan komprehensif yang boros energi, itu kami lakukan berdekade-dekade," jelas Anies.
Dengan begitu, Anies menilai jika pemerintah membangun kendaraan umum dan memudahkan bangunan tinggi di dalam kota, maka harga tanah juga akan lebih murah sehingga masyarakat ingin tinggal di dalam kota.
ADVERTISEMENT
"Kita harus menarik diri menjadi sedikit lebih helicopter view dalam menjawab insentif dan subsidi, kok justru kita memberikan kepada yang mampu, tapi saya juga melihat policy agenda yang tidak nyambung yang membuat itu semua terjadi," katanya.