Anies Minta Ekspor Pasir Laut Disetop, Ini Jawaban Kemendag

4 Januari 2024 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Makan Bajamba bersama para petani Solok Padang Lindang, Rabu (3/1). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anies Makan Bajamba bersama para petani Solok Padang Lindang, Rabu (3/1). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perdagangan (Kemendag) merespons keinginan Capres Anies Baswedan agar ekspor pasir laut disetop karena merugikan masyarakat dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Budi Santoso mengatakan ekspor pasir laut saat ini belum dapat dilakukan, lantaran beleid terkait masih dalam penggodokkan di berbagai Kementerian dan Lembaga.
Menurutnya, Kemendag masih akan membahas persoalan ini bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Terlebih saat ini masih ada perbedaan pandangan terkait hal ini, sehingga beleid terkait belum dapat diketok.
“Kita di hilir ya, kita ikut pembahasan terakhir terkait ekspor dengan beberapa kementerian seperti KKP dan (Kementerian) ESDM. Memang dari hilir ini kan masih ada perbedaan persepsi pasirnya seperti apa yang harus diekspor,” kata Budi saat ditemui usai acara Laporan Capaian Kinerja Kemendag 2023 dan Outlook 2024 di Kantor Kemendag pada Kamis (4/12).
Ilustrasi tambang pasir laut. Foto: Shutterstock
Di sisi lain, Budi bilang, Kemendag tengah bersurat kepada Kemenko Perekonomian untuk pembahasan hal ini secara lebih lanjut. Hal ini sesuai Peraturan Pemerintah (PP) 29 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan.
ADVERTISEMENT
“Sesuai PP Nomor 29 tahun 2021, kalau berkaitan produk yang akan dilartaskan atau sebaliknya, harus dikoordinasikan dengan Kemenko Perekonomian. Jadi kami sudah kirim surat untuk dilaporkan,” terangnya.
Kendati demikian, Budi belum dapat memastikan keran ekspor pasir laut akan dapat dibuka mulai tahun ini, atau justru harus menunggu pergantian tahun depan.
Selain itu, Budi juga belum mengetahui negara mana saja yang sudah menyatakan ketertarikan terhadap pasir laut Tanah Air ataupun negara yang disasar Indonesia untuk dijadikan tujuan ekspor pasir laut.
“Enggak tau, ekspor saja belum dibuka. Belum (ada yang ngobrol). Ya, nunggu aja kesepakatannya,” tambah Budi.
Sebelumnya, Anies menegaskan akan menyetop kegiatan ekspor pasir laut jika dirinya terpilih dalam Pilpres 2024. Hal itu diungkapkan Anies saat ditanya soal maraknya ekspor pasir laut.
ADVERTISEMENT
Menurut Anies, selama ini pasir laut diekspor ke negara lain, kemudian salah satunya dipakai untuk kegiatan reklamasi. Dia mengaku bertanya-tanya soal praktik ini.