Anies: Pendidikan Investasi, Jangan Dipandang sebagai Cost, Negara Jangan Pelit

4 Februari 2024 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan gagasannya saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan gagasannya saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan meminta pengeluaran di bidang pendidikan tidak dipandang sebagai biaya. Melainkan sebagai investasi jangka panjang terhadap negeri.
ADVERTISEMENT
"Kita harus melihat pengeluaran di bidang pendidikan jangan dipandang sebagai cost, sebagai biaya. Tapi pandanglah sebagai investasi," kata Anies dalam Debat Pilpres 2024 di Senayan JCC, Minggu (4/2).
Untuk itu, Anies meminta pemerintah tidak pelit menggelontorkan dana di bidang pendidikan.
"Negara jangan pelit kalau bicara tentang investasi di bidang penddikan dan jangan pelit kalau sama guru," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anies membeberkan program DKI Jakarta yang ia anggap sangat memuliakan profesi guru. Misalnya program bebas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga program hibah.
"Pandang ini sebagai investasi untuk Indonesia menjadi negeri yang tercerdaskan," tegasnya.
Sebelumnya, Capres Anies menanggapi pertanyaan mengenai kesejahteraan guru honorer pada acara Desak Anies khusus pendidikan.
“Sebanyak 705 ribu guru honorer yang belum diangkat. Harus kita lakukan peningkatan status menjadi PPPK. Nah, untuk menjadi PPPK dilakukan secara bertahap. Semua nanti akan bisa menjadi guru dengan status PPPK,” ujar Anies.
ADVERTISEMENT
Menurut Anies, untuk pengangkatan guru menjadi berstatus PPPK itu bisa dikerjakan kita harus melakukan komitmen fiskal.
“Maka itu menurut kami, lebih penting memastikan guru kita berstatus PPPK daripada dipakai untuk membangun IKN. Karena salah satu alasan kenapa kita tidak bisa mengangkat selama ini adalah anggaran terbatas. Kalau anggaran terbatas maka prioritasnya yang mana? Kita ingin pembangunan manusia jadi prioritas,” ujar Anies.