Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan sebenarnya sudah ada persetujuan tarif dengan DPRD DKI. Hanya saja, ia tidak mau membocorkannya sebelum diketok secara resmi.
“(Tarif) Nanti diumumkan. Kenapa saya tidak memberitahukan sekarang? Meskipun sudah disepakati, tapi belum diketok. Kesepakatannya sudah, nanti diketoknya hari Senin. Adabnya, etikanya ya diumumkan sesudah ditetapkan,” kata Anies di Bundaran HI, Jakarta, Minggu, (24/3).
“Jadi saya ada tabelnya (harga) di kantong saya sekarang. Tabelnya ada dari setiap stasiun ada, tapi saya ingin jaga. Etikanya diumumkannya hari Senin,” tambahnya.
Rencananya hari Senin (25/3), DPRD DKI memang menggelar Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) membahas mengenai tarif MRT . Anies mengatakan tarif MRT kemungkinan besar tidak jauh beda dengan yang diusulkan oleh Pemprov DKI yaitu Rp 10.000 setelah disubsidi atau membayar per stasiun.
ADVERTISEMENT
“Kan begini. Tarif itu bukan tarif flat. Jadi ada yang di bawah Rp 10.000, ada yang di atas Rp 10.000. Tergantung anda dari mana mau ke mana. Jadi ini bagian dari kebiasaan baru. Kita kebiasaannya tarifnya flat. Kalau (MRT) ini tarifnya berdasarkan stasiun. Anda naik dari stasiun mana, turun stasiun mana, harganya beda-beda,” terang Anies.
Sebelumnya pada saat peresmian di lokasi yang sama, Presiden Jokowi mengatakan MRT merupakan budaya transportasi baru di Indonesia. Untuk itu, ia meminta masyarakat memanfaatkan moda transportasi tersebut.
“Hari ini sebuah peradaban baru akan kita mulai dengan dioperasikannya MRT di DKI Jakarta Fase I. Siapa yang sudah nyoba MRT tunjuk jari, siapa yang sudah nyoba? Yang belum silakan nyoba mumpung masih gratis, karena nanti sebulan lagi bayar,” kata Jokowi.
ADVERTISEMENT