Anjlok dalam 3 Tahun, Bos PT Timah Pede Produksi Tahun Ini Membaik

2 April 2024 21:57 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Timah (Persero), Ahmad Dani Virsal, di kompleks parlemen Selasa (26/3/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Timah (Persero), Ahmad Dani Virsal, di kompleks parlemen Selasa (26/3/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk, Ahmad Dani Virsal, meyakini produksi timah perusahaan akan membaik di tahun 2024 ini, setelah ambles selama 3 tahun berturut-turut.
ADVERTISEMENT
Ahmad mengungkapkan penurunan produksi timah secara konsisten ini menjadi salah satu penyebab pendapatan perseroan terus anjlok dalam 3 tahun terakhir.
Perusahaan mencatat produksi bijih timah pada tahun 2023 hanya tercapai 14,85 ribu ton atau turun 26 persen dari tahun 2022 sebesar 20 ribu ton. Capaian tahun 2022 juga anjlok dari tahun 2021 sebesar 24,67 ribu ton.
Sama halnya dengan produksi logam timah (ingot) pada tahun 2023 sebesar 15,3 ribu metrik ton, turun 23 persen dari 19,8 ribu metrik ton pada tahun 2022, yang juga mengalami penurunan dari produksi tahun 2021 sebesar 26,4 ribu metrik ton.
"Insyaallah dalam produksi di tahun 2024 ini lebih baik daripada tahun sebelumnya. Kita lagi berupaya memperbaiki tata kelola di internal, baik itu tadi kerja sama, bentuk kemitraan, mitranya sendiri, lokasinya sendiri, penyiapan segala teknis, mungkin metodenya, peralatan, kita lagi berbenah," tuturnya saat ditemui di kompleks parlemen, Selasa (2/4).
Ilustrasi timah. Foto: PT Timah
Ahmad mengungkapkan target produksi logam timah di tahun 2024 bisa mencapai 30 ribu metrik ton. Angka tersebut melesat 100 persen dari realisasi tahun 2023 sebesar 15 ribu metrik ton.
ADVERTISEMENT
"Target produksi kalau tidak salah 30-an ribu (metrik ton)," ungkap dia.
Rasa optimistis ini, lanjut Ahmad, didukung dengan realisasi produksi timah di kuartal I 2024 yang meningkat jika dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya, namun dia tidak menyebutkan angka pasti produksinya.
""Kita optimis sih produksinya lebih baik, triwulan ini sudah menggambarkan itu. Triwulan kedua juga akan lebih baik lagi dari triwulan pertama," tutur Ahmad.
Adapun saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR hari ini, Ahmad menyebutkan penurunan pendapatan PT Timah selama 3 tahun ini juga diakibatkan penurunan harga jual timah di pasar.
"Harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply," kata Ahmad.
PT Timah mencatat penurunan pendapatan yang konsisten, dari Rp 14,6 triliun di tahun 2021, turun menjadi Rp 12,5 triliun di tahun 2022, dan anjlok lagi 33 persen menjadi Rp 8,3 triliun di tahun 2023.
ADVERTISEMENT
"Beban peak-nya tetap, peak cost-nya, tetapi pendapatan kita jauh menurun, karena produksinya juga jauh menurun. Produksi menurun ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun sehingga pendapatan itu jomplang jauh sekali," tegas Ahmad.
Ahmad melanjutkan, EBITDA perseroan menjadi anjlok 71 persen, dari sebelumnya Rp 2,3 triliun di tahun 2022, menjadi hanya Rp 684 miliar di tahun 2023. Perseroan pun akhirnya mencetak rugi bersih.
"Perusahaan mengalami kerugian di tahun 2023 sebesar kurang lebih Rp 450 miliar," katanya.