Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemeriksaan kini bukan lagi dilakukan di pintu kedatangan barang, melainkan penahanan produk impor hingga isolasi produk.
"Jadi kami melakukan delay semaksimal mungkin impor yang masuk, delay. Tidak berarti menutup. Kalau ada barang datang jangan tunggu dia masuk kedua dilakukan isolasi dulu," katanya saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1).
Syahrul mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk mengawasi secara teknis produk-produk impor pertanian di lapangan.
Namun dia belum bisa merinci produk-produk pertanian apa saja yang saat ini tengah di tahan Kementerian Pertanian. "Terlalu teknis, saya enggak tahu," tuturnya.
Hingga kini, Syahrul belum bisa memastikan dampak virus corona terhadap impor produk pertanian secara keseluruhan. Belum ada data mengenai hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, ada lebih dari 7.000 kasus virus corona terkonfirmasi di China per 29 Januari 2020, dengan 170 orang dilaporkan meninggal dan 124 pasien dinyatakan sembuh.
Beberapa negara seperti Jepang, Spanyol, dan Jerman mulai mengevakuasi warganya yang tinggal di Wuhan. Sedangkan Ratusan mahasiswa Indonesia yang tinggal di Wuhan masih mencoba bertahan, terisolasi, dan menunggu evakuasi.
Pemerintah Indonesia masih melakukan serangkaian pencegahan di beberapa pintu masuk negara untuk mengantisipasi penyebaran virus corona masuk.