Apa Peran Maruarar Sirait di Proyek IKN? Eks Kader PDIP yang Pilih Ikut Jokowi

Politikus PDIP, Maruarar Sirait, saat ditemui wartawan usai menyambangi Kantor DPP PDIP, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2023). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono memberikan tanggapan ketika ditanya soal peran politikus Maruarar Sirait pada pembangunan IKN. Nama Maruarar Sirait mencuat setelah memutuskan untuk keluar dari PDIP.

Eks kader PDIP ini mengaku keluar dari partainya dan lebih memilih mengikuti Presiden Jokowi yang dia anggap adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia.

Sementara keterkaitannya dengan proyek di IKN, adalah berawal dari postingan akun Instagram pribadinya yang dia unggah 6 Desember 2023. Tampak dalam foto, pria yang akrab dipanggil Ara ini duduk di meja makan bundar bersama pengusaha kelas kakap seperti Sugianto Kusuma alias Aguan, Prajogo Pangestu, Frangky Widjaja, dan Boy Thohir. Dalam caption-nya, Ara menjelaskan pertemuan makan malam tersebut membahas pembangunan IKN.

Peran Ara di Proyek IKN

Agung Wicaksono mengatakan, Ara memang pernah berkunjung ke IKN bersama dengan delegasi dari investor.

Namun, mengacu pada dokumen-dokumen yang diterima Badan Otorita dari investor IKN, Agung belum bisa memastikan keterlibatan Ara di proyek IKN.

"Tapi boleh kami katakan yang bersangkutan Pak Maruarar ikut hadir bersama Pak Menteri Investasi, Pak Bahlil bersama dengan perusahaan-perusahaan yang waktu itu kemudian akan membentuk konsorsium," kata Agung saat online media briefing, Selasa (16/1).

"Itu yang kami tahu hanya sejauh itu. Beliau memang pernah ke IKN bersama delegasi investor waktu itu," pungkasnya.

Keluar dari PDIP, Ikut Jokowi

Sebelumnya, Maruarar Sirait alias Ara mengungkapkan alasan kenapa dirinya keluar dari PDIP. Dia mengatakan dirinya memilih untuk mengikuti Presiden Jokowi.

"Saya memilih untuk mengikuti langkah pak Jokowi karena saya percaya pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia kepercayaan publiknya," kata Ara usai pamit dengan elite PDIP di kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (15/1).

Ara menilai, Jokowi punya banyak nilai plus selama memimpin Indonesia. Misalnya, approval rating antara 75-80 persen, tegas terhadap radikalisme, mengambil saham mayoritas PT Freeport hingga memindahkan ibu kota negara demi pemerataan pembangunan.

"Jadi, saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan. mohon doa restunya," tambah dia.