Apa yang Bikin Brompton Jadi Sepeda Mewah dan Mahal?

7 Desember 2019 15:21 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual menunjukkan sepeda Brompton di outlet ritel di Yokohama, Jepang. Foto: AFP/YOSHIKAZU TSUNO
zoom-in-whitePerbesar
Penjual menunjukkan sepeda Brompton di outlet ritel di Yokohama, Jepang. Foto: AFP/YOSHIKAZU TSUNO
ADVERTISEMENT
Sepeda asal Inggris, Brompton, mendadak menjadi perbincangan publik usai kasus penyelundupan yang dilakukan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara.
ADVERTISEMENT
Brompton memang merupakan sepeda mewah. Harga sepeda ini sekitar Rp 37 juta - Rp 60 juta per unit. Meski harganya mahal, pangsa pasar ini sangat besar di Indonesia.
Co-Founder Good Ride Bike Cafe, Adhi Pratama, mengatakan salah satu penyebab sepeda Brompton mahal lantaran produksi dilakukan secara manual (hand made). Menurutnya, hasil dari produksi lebih presisi dan rapi.
"Yang buat harganya mahal karena hand made. Materialnya juga bagus. Karena kebutuhan (permintaan) naik banyak. Dan Brompton fashion bike. Enggak liat harga, langsung sikat aja. Paling banyak dicari oranye dan hitam," katanya kepada kumparan, Jumat (6/12).
Masyarakat kota mulai mengenali gaya hidup baru dengan bersepeda lantaran kota-kota besar mulai padat dan macet.
Sepeda Brompton di Tikum Cafe and Bike Repair di Jakarta Selatan, Jumat (6/12). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia jadi salah satu pangsa pasar yang menjanjikan bagi Brompton. Adhi mengaku pangsa pasar Brompton di Indonesia sangat menjanjikan.
Dalam sebulan ia bisa menjual satu hingga tiga unit sepeda. Ia menjual dengan cara melakukan promosi melalui media sosial dan layanan pesan daring WhatsApp.
"Kemarin itu saya ada tiga buah sepeda, langsung habis. Gila-gilaan (pasarnya)," katanya.
Sementara itu, salah satu mekanik sepeda Brompton yang telah berpengalaman selama beberapa tahun, Anto, menjelaskan sepeda khas ini memiliki kesan prestise kepada pemiliknya.
“Orang-orang memilih sepeda ini karena memang ada prestise, mewah gitu,” sambungnya.