APBN Tekor Rp 549 T hingga Akhir Oktober 2021

25 November 2021 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers penyelundupan di pesawat Garuda Indonesia. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers penyelundupan di pesawat Garuda Indonesia. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit atau tekor hingga akhir Oktober 2021. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit APBN per akhir Oktober 2021 mencapai Rp 548,9 triliun atau setara 3,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, defisit APBN tersebut mengecil jika dibandingkan dengan periode Oktober 2020 yang mencatat defisit APBN Rp 764,8 triliun atau 4,67 persen dari PDB.
"Jadi untuk defisit APBN kita lihat mulai menurun, dari 4,67 persen di Oktober 2020 menjadi 3,29 persen di Oktober 2021," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (25/11).
Defisit tersebut didapatkan dari pendapatan negara yang mencapai Rp 1.510 triliun atau tumbuh 18,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. Terdiri dari penerimaan negara untuk pajak Rp 953,6 triliun, tumbuh 15,3 persen serta penerimaan bea dan cukai Rp 205,8 triliun, tumbuh 25,5 persen. Sementara untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 349,2 triliun atau tumbuh 25,2 persen.
ADVERTISEMENT
Untuk belanja negara hingga akhir Oktober 2021 mencapai Rp 2.058,9 triliun atau tumbuh 0,8 persen dari periode yang sama tahun lalu. Terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 1.416,2 triliun atau tumbuh 5,4 persen dan belanja transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp 642,6 triliun atau minus 7,9 persen dari periode yang sama tahun lalu.
“Keseimbangan primer kita di akhir Oktober adalah di Rp 266,9 triliun, dibandingkan tahun lalu keseimbangan primer pada akhir Oktober meledak di Rp 513,2 triliun. Jadi ini penurunan yang hampir mencapai 50 persen,” kata Sri Mulyani.
Adapun pembiayaan anggaran hingga akhir Oktober 2021 mencapai Rp 608,3 triliun atau turun 34,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pembiayaan ini juga baru 60,4 persen dari target APBN sebesar Rp 1.006,4 triliun.
ADVERTISEMENT