Apindo Akui Konflik di Laut Merah Bisa Ganggu Kinerja Ekspor

31 Januari 2024 19:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani usai acara Kick Off Pengusaha Mengajar di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (31/1/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani usai acara Kick Off Pengusaha Mengajar di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (31/1/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) buka suara terkait dampak konflik di Laut Merah terhadap kinerja ekspor industri di Indonesia. Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani, melihat jika konflik ini tak kunjung usai, maka akan menjadi biang kerok penurunan kinerja ekspor Indonesia pada 2024.
ADVERTISEMENT
“Kami sih merasa akan terganggu, jelas akan ada penurunan, kalau lihat dari neraca dagang saja, surplusnya saja sudah semakin menurun,” kata Shinta kepada wartawan di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (31/1).
Shinta tidak mengungkapkan berapa proyeksi angka penurunan kinerja ekspor tahun ini akibat konflik Laut Merah. Ia mengatakan pengusaha telah menelan rugi karena konflik itu memicu pembengkakkan biaya logistik.
“Kita enggak mau bilang (angka proyeksi penurunan kinerja). Logistiknya itu sekarang mahalnya setengah mati karena dia mesti muter, susah itu. Itu berat sekali buat kita, jadi memang kondisi geopolitik ini juga enggak bantu ya buat kita (pengusaha),” tambah Shinta.
Padahal, Shinta menuturkan pihaknya baru akan mencicipi pertumbuhan kinerja usai babak belur diterjang pandemi COVID-19. Namun, konflik geopolitik membuat harapan pertumbuhan kinerja moncer itu pupus.
ADVERTISEMENT
“Kita tuh dari pandemi, kita merasa mulai pemulihan, tapi kenyataannya sekarang dengan kondisi di 2024 ini yang penuh ketidakpastian, termasuk salah satunya ya itu dari segi bagaimana logistik yang berjalan karena konflik itu yang terjadi,” ujar Shinta.
Meski begitu, Shinta menegaskan pihaknya tetap berusaha untuk mengoptimalkan kinerja ekspor, salah satunya dengan membuka pasar ekspor baru yang tidak terkendala Laut Merah. Selain itu, Shinta juga juga berharap pada kinerja Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Ekspor yang baru dibentuk pada awal 2024 ini.
“Udah deh kita coba tetap optimis, untuk terus membuka pasar-pasar baru. Makanya dengan adanya Satgas Peningkatan Ekspor ini, saya rasa ini satu langkah awal yang baik dari pemerintah untuk kita sama-sama mencoba untuk menyelesaikan masalah-masalah juga yang immediate ini, yang langsung,” tutur Shinta.
ADVERTISEMENT