APP Sinar Mas Dorong UMKM Naik Kelas dan Berdaya Saing Global

4 Oktober 2022 10:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo mengunjungi stand madu produk UMKM Binaan Asia Pulp & Paper Sinar Mas, di Smesco. Foto: APP Sinar Mas
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo mengunjungi stand madu produk UMKM Binaan Asia Pulp & Paper Sinar Mas, di Smesco. Foto: APP Sinar Mas
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas dan memiliki daya saing global. Hal ini dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat sekitar, baik di forestry atau kehutanan melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) maupun lingkup pabrik.
ADVERTISEMENT
Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata menyatakan pentingnya mendorong UMKM demi pemulihan ekonomi nasional. Sebab menurutnya, UMKM merupakan sektor strategis nasional, yang berkontribusi sekitar 61 persen terhadap PDB Indonesia.
"Kita harapkan melalui gerakan nasional UMKM naik kelas ini, semua pihak yang terlibat dapat bekerja sama dan berkolaborasi secara konsisten demi mewujudkan penurunan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia," ujar Suhendra dalam keterangannya, Selasa (4/10).
Melalui program DMPA, APP Sinar Mas telah memberdayakan masyarakat di 405 desa yang tersebar di lima provinsi dengan beragam produk hortikultura, peternakan, perikanan, dan juga kerajinan, sedangkan program CSR Pabrik telah membina 87 UMKM yang bergerak di berbagai sektor.
Sementara itu, Koordinator Wakil Ketua Umum II Bidang Perekonomian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Franky O Widjaja, menyebut bahwa kolaborasi perusahaan dengan pelaku UMKM mampu memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan.
ADVERTISEMENT
“Sektor usaha memadukan inisiatif yang selama ini efektif memberdayakan perekonomian masyarakat, seperti skema Inclusive Closed Loop Flying Wheel, dengan modul dari berbagai negara yang berhasil menjadikan UMKM sebagai kekuatan ekonomi mereka,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam acara Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas, Presiden Jokowi mengatakan bahwa perusahaan harus bermitra dengan UMKM. Dalam sambutannya, Jokowi juga menekankan pentingnya packaging dan branding terhadap suatu produk.
"Seperti madu, biasanya dimasukkan botol dan dijual di pasar, namun dengan packaging yang bagus dan branding produk yang baik, dapat menaikkan harga jual berkali-kali lipat. Sentuhan seperti itu yang diharapkan. Jika bisa, bukan hanya dipasarkan ke pasar lokal atau domestik, namun juga dibawa ke pasar ekspor,” tutur Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Salah satu petani madu binaan program DMPA APP Sinar Mas, Wanudin, mengatakan dirinya merasa terbantu melalui kemitraannya dengan perusahaan. Dia mengaku telah memberikan banyak perubahan ekonomi kelompoknya.
Dari semula kelompok ini hanya fokus pada bagi hasil kemitraan, kini memiliki pendapatan lain dari budidaya lebah sehingga membantu menopang pendapatannya, di mana saat ini telah mengelola 2.000 kotak lebah jenis Apis Mellifera dengan penghasilan sekitar Rp 200 juta per bulan.
Sejak sebulan lalu kelompok mereka telah membuka cabang pemasaran di Batam, Kepulauan Riau. Melalui kantor pemasaran di luar daerah ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan harga yang lebih tinggi. Selain itu, produk madunya kini telah memiliki merek dagang sendiri, yakni Madu Murni Melifira.
ADVERTISEMENT