Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Roeslani mengatakan Apple berkomitmen untuk pembangunan fasilitas pembuatan Airtag di Batam lewat vendor.
ADVERTISEMENT
AirTag adalah perangkat pelacak yang dikembangkan oleh Apple, dirilis pada April 2021. Fungsinya adalah untuk membantu pengguna melacak barang-barang pribadi seperti kunci, dompet, tas, dan bahkan hewan peliharaan.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari komitmen Apple untuk berinvestasi USD 1 miliar di Indonesia. Nantinya, Rosan menyebut 65 persen kebutuhan AirTag dunia bisa dipasok dari Batam.
“Diharapkan nanti 65 persen dari kebutuhan Airtag global itu akan dari pabrik tersebut yang akan berdiri di Batam,” ungkap Rosan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Selasa (7/1).
Nantinya, vendor yang terlibat juga diharapkan lebih tinggi dari vendor Apple yang ada di Thailand dan Vietnam.
“Tadi kita bicara kan kalau kita lihat dengan Thailand itu kan lebih dari 23 vendor dengan Vietnam 30 vendor lebih,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Untuk pabrik pembuatan Airtag di Batam, Rosan mengungkap pabrik tersebut akan selesai dibangun di awal tahun 2026. Hal yang diperhatikan dari fasilitas pembuatan Airtag tersebut adalah penyerapan tenaga kerja dalam negeri. Untuk hal ini, Rosan telah menyampaikan kepada Apple.
“Penyerapan tenaga kerja dari pabrik itu juga tadi disampaikan. Pertama adalah penyerapan tenaga kerjanya, kemudian harapannya ini juga memberikan sinyal yang positif juga,” kata dia.