Aprindo Bidik Pendapatan Ritel Hampir Rp 440 T hingga Akhir 2024

22 Desember 2024 13:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (27/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (27/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin membeberkan target pendapatan ritel yang dibidik Aprindo tahun ini.
ADVERTISEMENT
Solihin menjelaskan, selain omzet yang telah dikantongi sebesar Rp 424 triliun, Aprindo juga mempunyai gelaran yang ditujukan untuk mendongkrak pendapatan, yaitu Every Purchase is Cheap (EPIC) Sale.
EPIC Sale yang digelar pada 22 hingga 31 Desember 2024 ini diharapkan bisa menyumbang pendapatan tahunan ritel sampai Rp 14,5 triliun.
Jika omzet tahunan peritel di bawah bendera Aprindo sebesar Rp 424 triliun dengan target penjualan di EPIC Sale sebesar Rp 14,5 triliun dijumlahkan, maka target pendapatan Aprindo tahun ini adalah Rp Rp 438,5 atau hampir Rp 440 triliun.
“EPIC ini tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan penjualan. Kita harapkan jumlahnya tentunya yang kita buat target seperti Rp 424 triliun ditambah kurang lebih sekitar Rp 14,5 triliun. Itu yang kita harapkan bagi peritel anggota Aprindo,” kata Solihin usai gelaran Launching EPIC Sale di Kawasan Alam Sutra, Tangerang, Banten, Minggu (22/12).
ADVERTISEMENT
Lanjut Solihin, penghitungan target penjualan selama gelaran EPIC Sale juga berangkat dari omzet harian peritel di bawah naungan Aprindo dikali 11 hari gelaran dan ditambah target peningkatan penjualan sebesar 8 persen.
“Asumsi program ini mengundang masyarakat untuk belanja lebih, diperkirakan setidak-tidaknya naik sampai dengan 8 persen. Dengan perhari plus 8 persen diharapkan kita bisa mencapai angka di 11 hari ini menjadi 14 atau berharap paling tidak Rp 14,5 triliun,” terang Solihin.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut berbagai gelaran belanja ritel dalam negeri selama satu bulan ini bisa menghemat devisa hingga USD 5 miliar.
Selain dihitung dari target penjualan dalam gelaran EPIC Sale, Airlangga juga menghitung target penjualan dalam acara Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 dan Belanja di Indonesia Aja (BINA) Diskon 2024.
ADVERTISEMENT
“Jadi kalau dihitung dalam satu bulan ini mulai dari Harbolnas, BINA sampai dengan EPIC itu bisa dapat Rp 80 triliun itu kalau di dolarkan itu sekitar USD 5 miliar, ini adalah penghematan devisa belanja di Indonesia saja,” kata Airlangga dalam gelaran EPIC Sale 3.0 di Tangerang, Minggu (22/12).