news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Ara Mau Siapkan Hunian Layak ke Warga Bandung yang Tinggal di Bawah Tol-Jembatan

28 November 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan Menteri PKP Maruarar Sirait beserta Plt. Bupati Cianjur Tubagus Mulyana ke Kawasan hunian tetap pascabencana gempa cianjur  tahap III, Cianjur Jawa Barat, Kamis (21/11/2024). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan Menteri PKP Maruarar Sirait beserta Plt. Bupati Cianjur Tubagus Mulyana ke Kawasan hunian tetap pascabencana gempa cianjur tahap III, Cianjur Jawa Barat, Kamis (21/11/2024). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan akan menata permukiman di Kota Bandung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Nantinya, menteri yang akrab disapa Ara ini akan memberi fokus perhatian ke masyarakat yang masih tinggal di hunian yang tidak layak.
“Kalau tidak salah sekitar tanggal 20-an, ya, ya 20 Desember kita juga akan menata di Bandung supaya teman-teman kita, saudara-saudara kita yang ada di bawah jembatan, di bawah tol, kita berikan tempat hunian yang layak,” kata Ara saat penyerahan kunci Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan pada Kamis (28/11).
Proses pemberian hunian yang layak itu juga tidak hanya dilakukan di Bandung, tetapi di Jakarta dan beberapa kota lainnya. Nantinya hunian akan diberikan secara bertahap.
“Mari kita menata Jakarta, menata Indonesia dengan manusiawi. Kita pindahkan yang ada di bawah tol, di bawah jembatan secara bertahap,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ara juga mengajak Kementerian Sosial (Kemensos) untuk membantu masyarakat tersebut dengan pelatihan-pelatihan keterampilan.
“Bapak Mensos dan Bapak Wamensos juga membantu supaya mereka juga diberikan pendidikan sosial dan juga pendidikan-pendidikan. Supaya mereka juga ada pekerjaan, apakah dilatih potong rambut, dilatih memasak, dilatih refleksi, sehingga juga berguna,” ujar Ara.
Ara menilai jika masyarakat sudah memiliki keterampilan dan pekerjaan, maka jumlah rakyat miskin dapat lebih sedikit. Hal itu nantinya juga dapat dilihat dari menurunnya jumlah bantuan sosial (bansos).
“Dengan cara mengurangi kemiskinan. Jadi kita buat program-program yang membuat mereka ada pekerjaan. Tentu kita akan bangga kalau seluruh Indonesia jumlah Bansosnya bukan bertambah, tapi berkurang. Artinya makin sedikit rakyat Indonesia yang miskin,” tutur Ara.
ADVERTISEMENT