Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Arcandra Tahar Kesulitan Menyebut Singkatan PLTBg
16 Desember 2017 10:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Belitung Timur, mulai Jumat (15/12) hingga Sabtu (16/12).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Arcandra mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Jangkang dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Nyuruk. Saat berbincang dengan wartawan dan pejabat struktural PLN Wilayah Sumatera di Kantor PLTGg Jangkang, Jumat (15/12) malam, Arcandra mengaku kesulitan menyebut kata PLTBg.
“Saya kesulitan menyebut PLTBg, PLTBg ini biogas kan, ya?” katanya.
Dia beralasan, dirinya kesulitan menyebut PLTBg lantaran pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang memanfaatkan biogas tidak banyak. Arcandra menambahkan, salah satu cara untuk memudahkan dirinya menyebut PLTBg yakni dengan memperbanyak jumlah PLTBg.
“Saya sulit menyebutnya karena jumlahnya tidak banyak. Makanya ini perlu diperbanyak supaya mudah menyebutnya,” jelas Arcandra.
Perlu diketahui, PLTBg di Desa Jangkang, Belitung Timur dioperasikan oleh PT Austindo Aufwind New Energy (AANE), anak perusahaan dari PT Austrindo Nusantara Jaya (ANJ) yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit. AANE didirikan pada tahun 2009 untuk mengolah limbah cair kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent/POME) yang dihasilkan oleh ANJ untuk menjadi listrik.
ADVERTISEMENT
“Ini PLTBg pertama di Indonesia. Listrik yang dihasilkan PLTBg dijual ke PLN,” tegas Arcandra.
Menurut dia, interkoneksi PLTBg milik AANE ke jaringan PLN ini dapat dijadikan contoh replikasi bagi PLTBg lain di Indonesia. Pun pemanfaatan POME menjadi energi listrik juga akan memberi nilai tambah bagi Indonesia sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar kedua di dunia.
Kepala Bagian Usaha PT ANJ Imam Wahyudi menjelaskan, PLTBg Jangkang memiliki kapasitas pembangkit listrik sebesar 1,8 Mega Watt (MW). Dengan kapasitas itu, menurut dia, PLTBg Jangkang dapat mengaliri sekitar 2.000 rumah tangga dengan kapasitas 900 VA.
“Dengan adanya PLTBg Jangkang ini, emisi gas rumah kaca juga turun sebesar lebih dari 25 ribu ton per tahun. Karena biogas untuk bahan bakar pembangkit listrik tidak menambah karbondioksida pada alam, tapi justru membakar metana yang dihasilkan alam akibat pembusukan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan PLN Wilayah Sumatera, saat ini baru terdapat 2 PLTBg di Bangka Belitung. Rinciannya yaitu PLTBg Jangkang yang dikelola oleh AANE dengan daya 1,8 MW, serta PLTBg di Bangka yang dikelola PT Gunung Pelawan Lestari dengan daya 1,2 MW.