Arcandra Tahar Komentari Investasi Warren Buffett di Sektor Energi

31 Juli 2020 14:44 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar terlihat di Kementerian ESDM, Selasa (22/10/2019). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar terlihat di Kementerian ESDM, Selasa (22/10/2019). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Sektor yang digadang-gadang memiliki prospek baik di masa depan adalah sektor energi. Bahkan saat perekonomian tengah lesu akibat pandemi COVID-19, beberapa investor terlihat tidak ragu berinvestasi di sektor tersebut. Salah satunya yaitu investor kelas dunia, Warren Buffet.
ADVERTISEMENT
Keputusan Warren Buffet berinvestasi di bidang energi pun turut menggelitik Komisaris Utama PGN Arcandra Tahar. Dalam akun instagram resmi miliknya @arcandra.tahar, mantan Wakil Menteri ESDM ini menuliskan pandangannya dengan tajuk Memahami Arah Strategi Investasi Warren Buffet Saat Pandemi.
Menurut Arcandra, Buffet adalah seorang investor hebat dengan strategi investasi yang sering anomali dengan perilaku investor besar lainnya di dunia. Namun dengan strategi investasinya yang berbeda itu, Buffet terbukti berhasil mengembangkan asetnya jauh melebihi investor saham lainnya.
“Dengan kelihaian nya itu juga Buffet selalu tercatat dalam lima besar orang terkaya di dunia versi Forbes selama bertahun-tahun. Belajar dari strategi investasi Buffet, setidaknya ada 5 hal yang menjadi kunci dalam mengambil keputusan investasi,” tulis Arcandra dalam akun instagramnya, Jumat (31/7).
ADVERTISEMENT
Pertama, investasi harus dilakukan pada sektor yang benar-benar dipahami oleh investor. Arcandra mengibaratkan investasi sebagai sebuah pertempuran, sehingga investor harus paham dan menguasai medan untuk menjamin kemenangan.
Warren Buffett Foto: Reuters
Kedua, Arcandra mengingatkan agar investor tidak berkompromi terhadap kualitas bisnis. Fundamental aset menjadi aspek utama dalam memutuskan investasi. Ketiga, ketika membeli saham rencanakan bahwa investasi itu adalah selamanya, bukan untuk mendapatkan untung sesaat.
“Pelajaran investasi keempat dari Buffet adalah melakukan diversifikasi investasi bisa berisiko. Peluang tidak setiap waktu datang. Karena itu setiap kesempatan emas harus benar-benar dapat optimalkan,” ujarnya.
Kelima, setiap investor harus memahami bahwa harga saham dari sebuah perusahaan bukanlah nilai dari perusahaan itu. Karenanya penting untuk memahami kinerja dari perusahaan tersebut sebelum investasi.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini Buffett melalui perusahaan investasinya, Berkshire Hathaway, dikabarkan telah menjalin kesepakatan transaksi pembelian aset Dominion Energy senilai USD 10 miliar. Menurut Arcandra, ini merupakan langkah strategis pertama yang dilakukan Buffet sejak terjadinya pandemi COVID-19 dan jatuhnya saham-saham di seluruh dunia sejak Maret lalu.
Berdasarkan kesepakatan itu, Berkshire Hathaway Energy akan mengakuisisi 100 persen Transmisi Energi Dominion, Questar Pipeline dan Transmisi Gas Carolina dan 50 persen Sistem Transmisi Gas Iroquois. Berkshire juga akan mengakuisisi 25 persen dari Cove Point LNG, fasilitas ekspor-impor dan penyimpanan untuk gas alam cair, salah satu dari hanya enam di Amerika Serikat.
Arcandra menilai bahwa strategi investasi Buffet ke sektor energi, khususnya midstream gas, sangat menarik. Dengan pengalaman panjang dan keputusan investasi yang pastinya matang, Arcandra yakin bukan sebuah kebetulan jika Buffet memilih menanamkan investasi besarnya di sektor midstream gas.
ADVERTISEMENT
“Dalam pertemuan dengan jajaran Direksi dan Komisaris PGN di awal pekan ini, keputusan Warrent Buffet mengakusisi Dominion Energy ini juga kami bahas. Karena dalam perspektif kami di PGN, sesungguhnya aset investasi yang dibeli oleh Buffet tersebut sama seperti model bisnis PGN,” ujar Arcandra.
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
Arcandra menjelaskan midstream gas bumi, yaitu sektor yang terus dikembangkan oleh PGN, memiliki prospek dan value yang tinggi di masa depan. Dengan alasan itulah penguatan infrastruktur, pembangunan storage gas bumi seperti yang telah dan akan dilakukan PGN akan menjadi aset menarik di masa depan.
Sebagai subholding gas, Arcandra menyatakan bahwa PGN memiliki potensi dan prospek yang besar untuk mendukung pemenuhan energi nasional yang bersih, ramah lingkungan dan efisien. Hingga kini, PGN memiliki jaringan distribusi dan transmisi gas lebih dari 10 ribu km atau 90 persen dari total jaringan distribusi dan transmisi gas nasional.
ADVERTISEMENT
“Sejalan dengan optimisme Buffet berinvestasi di midstream gas, PGN juga akan terus memperkuat posisinya dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur,” ujarnya.
Adapun pengembangan infrastruktur tersebut akan dilakukan baik dalam bentuk jaringan pipa gas, maupun infrastruktur lainnya. Tujuannya yaitu untuk mendukung terciptanya perluasan pemanfaatan gas bumi di berbagai sektor usaha, di berbagai kawasan industri kecil, menengah dan besar serta rumah tangga.
“Bersama jajaran direksi dan komisaris kami akan terus berjuang membangun daya tahan energi nasional dengan penggunaan gas bumi melalui proyek-proyek infrastruktur yang efisien, handal dan menjangkau kebutuhan konsumen Indonesia,” tandas Arcandra.