Arcandra Ungkap Cara Kerja Baterai Isi Ulang Tesla untuk Listrik Rumah Tangga

14 Maret 2021 7:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arcandra Tahar. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Arcandra Tahar. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar kian rajin mengulas tentang bisnis baterai isi ulang listrik yang bakal dikembangkan Elon Musk bernama Tesla Powerwall. Menurut dia, Elon sangat jeli melihat potensi ini sebagai bisnis energi masa depan dengan memanfaatkan teknologi.
ADVERTISEMENT
Teknologi internet (Internet of Things/IoT) telah banyak membuka peluang bisnis baru yang dulunya tidak terpikirkan oleh kita. Kemajuan manusia melakukan bisnis tidak secepat kemajuan teknologi.
Bisnis hotel misalnya. Secara tradisional harus punya bangunan, pegawai dan tamu memesan kamar lewat travel agent atau telepon langsung. Tidak ada kemajuan yang signifikan dari pola bisnis hotel ini sampai internet ditemukan.
Ada pola peluang bisnis penginapan yang tersembunyi bertahun tahun yang tidak bisa dibuka karena tidak adanya teknologi. Rumah-rumah peristirahatan yang biasanya dibangun di tempat-tempat wisata hanya dihuni di akhir pekan oleh pemilik, sisanya tidak termanfaatkan.
"Peluang bisnis ini yang dinamakan trapped values. Di mana dengan internet, rumah-rumah peristirahatan yang kosong didifungsikan layaknya hotel tanpa pegawai yang banyak," kata Arcandra dalam akun Instagram pribadinya dikutip kumparan, Minggu (14/3).
ADVERTISEMENT
Trapped values semacam ini, menurut dia, yang kini melahirkan banyak perusahaan teknologi pengelola jaringan hotel seperti Air BnB, Oyo, RedDoorz dan di Indonesia ada Airy.
Uber juga lahir dengan adanya trapped value dari sisi utilisasi mobil pribadi yang 95 persen waktunya habis terparkir di tempat parkir (menurut data di Amerika Serikat). Kemudian internet memanfaatkan waktu parkir menjadi bisnis mengangkut penumpang tanpa harus menjadi taksi.
"Bagaimana dengan Tesla Powerwall? Trapped values yang ingin dibuka dengan teknologi baterai ini di antaranya: pertama, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang terpasang di rumah-rumah di AS perlu dimanfaatkan secara efisien," lanjutnya.
Kedua, pemilik rumah berlomba-lomba memasang PLTS di rumah karena bisa mendapatkan berbagai macam insentif dari pemerintah dan harga jual rumah tersebut juga akan naik.
ADVERTISEMENT
Ketiga, biaya pemakaian listrik yang cukup tinggi di AS dapat dikurangi dengan menggunakan baterai yang di charge pada siang hari menggunakan energi surya, kemudian dimanfaatkan sewaktu matahari sudah tidak ada.
Keempat, menjual excess power (kelebihan daya) ke grid. Karena harga listrik yang dijual ke grid lebih murah, maka perlu teknologi yang bisa mengatur kapan harus ke grid dan kapan harus dipakai sendiri.
"Elon Musk begitu jeli melihat trapped values dari PLTS rumah tangga menjadi sebuah peluang bisnis dengan menciptakan baterai dan sistem manajemen energi yang mampu berfungsi sebagai metering dan alat monitor pergantian power (in and out) antara PLTS dan grid secara efisien," ungkapnya.
Seorang pekerja melintas di pabrik Tesla di Fremont, California, AS, Selasa (12/5/2020). Foto: Reuters/Stephen Lam
Di Amerika, tarif listrik bisa tergantung dari kapan digunakan mengikuti jenis kontraknya. Misalnya pada waktu pemakaian di pagi hari tinggi, maka tarifnya bisa lebih tinggi dibandingkan tengah malam. Dengan Tesla Powerwall, sistem management bisa mengatur dengan mudah kapan harus menggunakan energi dari baterai atau dari grid.
ADVERTISEMENT
Jika pada pagi hari harga energi dari grid tinggi, maka energi dari baterai digunakan. Sebaliknya pada saat siang ketika harga energi rendah, maka baterai di charge dengan PLTS dan energi dari grid yang dipakai. Dengan strategi ini, pemilik rumah bisa mendapatkan harga terbaik dari energi listrik yang digunakan.
Tesla Powerwall ini bisa juga di program untuk mem-back up apa yang diinginkan, misalnya pada saat listrik mati maka hanya kulkas dan lampu saja yang bisa hidup yang lain mati. Jadi kebutuhan akan energi saat mati listrik bisa dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Kreativitas dan inovasi seperti baterai Tesla Powerwall, kata Elon, hanya akan lahir dari iklim yang terbuka, yang memungkinan para ilmuwan dan praktisi bebas untuk menciptakan temuan/teknologi baru.
ADVERTISEMENT
"Dan tentunya juga tidak terjebak pada aturan-aturan tertentu yang seringkali menghambat atau bahkan tidak menoleransi kegagalan. Semoga kita bisa belajar dari berbagai inovasi itu dan melahirkan sistem canggih yang memberikan kemanfaatan bagi seluruh masyarakat. InsyaAllah," ujarnya.