Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Arsjad Rasjid Pimpin Delegasi Indonesia di ASEAN Leaders Interface Meeting 2024
10 Oktober 2024 9:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua ASEAN-BAC sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid , memimpin delegasi bisnis Indonesia dalam pertemuan ASEAN Leaders Interface Meeting with Representatives of ASEAN-BAC hari ini di Vientiane, Laos, Kamis (10/10).
ADVERTISEMENT
Ia bersama para kepala negara ASEAN, termasuk Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Lao, Sonexay Siphandone; Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin; Presiden Filipina, Ferdinand Romualdez Marcos Jr.; Perdana Menteri Kamboja, Samdech Thipadei Hun Manet, dan Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh.
Dalam pertemuan tersebut, Arsjad menekankan pentingnya percepatan langkah ASEAN menuju keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif melalui beberapa inisiatif utama.
Inisiatif ASEAN Net Zero Hub dirancang agar pelaku bisnis dapat berbagi solusi praktis dan mendukung perusahaan dalam mengatasi tantangan rantai pasok secara berkelanjutan.
"Kita harus bergerak cepat untuk memastikan ASEAN siap bertransisi menuju ekonomi rendah karbon," ujar Arsjad melalui keterangan tertulis.
ADVERTISEMENT
Arsjad juga menyampaikan peran besar ASEAN Alliance on Carbon Markets (AACM) dalam memimpin pengembangan pasar karbon lintas batas di ASEAN. AACM telah memulai dialog eksekutif untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan di pasar karbon.
"ASEAN harus menjadi pemain utama dalam pasar karbon global, dan manfaatnya harus dirasakan oleh semua negara anggota," tegasnya.
Arsjad mengusulkan 5 langkah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan dekarbonisasi di ASEAN, yaitu mempercepat pengembangan pasar karbon lintas batas, harmonisasi standar terkait karbon di seluruh ASEAN, mendorong investasi hijau melalui perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement), meningkatkan kolaborasi publik-swasta dalam mendukung transisi energi, serta menciptakan insentif ekonomi untuk mempercepat dekarbonisasi sektor swasta.
Arsjad juga turut mendorong konsep complementary growth atau pertumbuhan komplementer, di mana setiap negara ASEAN dapat memanfaatkan kekuatan komparatif masing-masing untuk menghasilkan produk bernilai tambah lebih tinggi. "Dengan saling melengkapi, ASEAN dapat memperkuat daya saing regional dan meningkatkan posisi ekonomi kita di pasar global," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi ASEAN untuk memperkuat kerja sama regional, menunjukkan komitmen menuju pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif di masa depan. Dengan langkah-langkah konkret yang telah dibahas, ASEAN siap menjadi kawasan ekonomi yang tangguh dan relevan secara global.