Arus Laut Bisa Menjadi Energi Alternatif di Indonesia

2 April 2018 11:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ombak Besar di Devil’s Tears (Foto: Flickr/maikepiel)
zoom-in-whitePerbesar
Ombak Besar di Devil’s Tears (Foto: Flickr/maikepiel)
ADVERTISEMENT
Indonesia yang merupakan negara kepulauan dinilai memiliki topografi yang ideal untuk mengembangkan energi dari arus laut. Sebab, selat antara dua pulau bisa menghasilkan potensi energi listrik yang cukup besar dan bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif baru terbarukan.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Rida Mulyana, mengatakan Indonesia banyak mempunyai selat-selat yang jaraknya sempit yang mengindikasikan arus laut yang potensial untuk dikembangkan.
"Seperti di Selat Larantuka, yang katanya arusnya merupakan yang terkuat di dunia dan kita masih mempunyai banyak selat-selat lainnya yang masih kita identifikasikan yang layak untuk dikembangkan," ujar Rida seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM, Senin (2/4).
Teknologi energi laut di dunia Internasional telah berkembang pesat. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mulai mengkaji jenis-jenis teknologi ini untuk kemungkinan diterapkan di Indonesia, disusul pula pengkajian Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Meskipun luas wilayah laut Indonesia tiga kali lebih besar dari luas daratan, namun kegiatan pemanfaatan energi laut untuk pembangkit listrik belum berkembang. Padahal pengembangan energi laut telah tersedia dalam UU No. 30/2007 tentang Energi maupun UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
ADVERTISEMENT
Dalam rangka mengembangkan energi arus laut, pada 9 November 2017 lalu, delegasi Indonesia dipimpin Rida Mulyana mengunjungi perusahaan pengembang energi arus laut, Naval Energies, di Cherbourg, Prancis.
Dirjen EBTKE Rida Mulyana resmikan PLTMH (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen EBTKE Rida Mulyana resmikan PLTMH (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
Energi arus laut yang dikembangkan Naval Energies memiliki teknologi turbin sederhana, hanya memiliki satu bagian yang bergerak menggunakan air laut sebagai pelumas.
Dengan teknologi itu, biaya operasi dan pemeliharaan lebih rendah jika dibandingkan menggunakan teknologi propeler. Teknologi open hydro open centre turbine yang memiliki diameter 16 meter dan kecepatan arus 2-5 meter per detik itu dapat menghasilkan listrik sebesar 2 MW.
PT Arus Indonesia Raya (AIR), perusahaan yang memiliki kerja sama dengan Naval Energies dalam mengembangkan industri turbin arus laut, telah melakukan studi di beberapa lokasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa wilayah yang cocok apabila di kembangkan pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL). Dari hasil studi yang dilakukan di 10 titik lokasi, diperoleh potensi listrik yang dapat dihasilkan dari arus laut Indonesia.