AS Bakal Terapkan Tarif Impor Baru untuk Alat Kesehatan China

12 Mei 2024 11:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraan ketiganya di House Chamber of the US Capitol di Washington, DC, AS, 07 Maret 2024. Foto: SHAWN THEW/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraan ketiganya di House Chamber of the US Capitol di Washington, DC, AS, 07 Maret 2024. Foto: SHAWN THEW/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Joe Biden diperkirakan akan mengeluarkan tarif baru untuk alat kesehatan buatan China, seperti jarum suntik dan alat pelindung diri (APD).
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Minggu (12/5), kebijakan tersebut akan di diumumkan sebagai strategi perdagangan baru di pekan depan, menurut dua sumber yang mengetahui keputusan tersebut.
Joe Biden disebut akan mengumumkan tarif baru buat China pada pekan depan yang menargetkan sektor-sektor strategis termasuk kendaraan listrik, panel surya, dan baja.
Terkait kabar tersebut, Gedung Putih menolak berkomentar. Dengan demikian, besaran dan skala tarif peralatan medis masih belum diketahui.
Presiden AS Joe Biden (kanan) dan Presiden China Xi Jinping berjalan bersama setelah pertemuan pada pekan Pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Woodside, California pada 15 November 2023. Foto: Brendan Smialowski / AFP
Langkah ini diharapkan menjadi bagian strategi pemerintah untuk melindungi AS dari kekurangan pasokan alat kesehatan selama pandemi COVID-19, yang membuat rumah sakit kesulitan menemukan peralatan penting.
Pandemi COVID-19 menimbulkan kurangnya produksi peralatan medis penting di AS, mulai dari pakaian pelindung dan masker hingga ventilator, sehingga AS meminta bantuan China untuk mengisi kesenjangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Tercatat, impor alat suntik dari China mencapai puncaknya di angka USD 348 juta pada tahun 2021, namun telah menurun menjadi sekitar USD 167 juta pada tahun lalu, menurut data Biro Sensus AS.
Meski demikian, selama bertahun-tahun, para pemimpin China khawatir negaranya terlalu bergantung pada asing dalam segala hal, mulai dari pasokan medis hingga microchip dan penggunaan subsidi, target ekonomi, dan lainnya untuk menjadi kekuatan di industri-industri penting tersebut.