AS Beri Tarif 104 Persen ke China, Wall Street Kembali Ditutup Melemah

Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock

Indeks Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (8/4). Bahkan indeks S&P 500 mencatat penutupan terendah dalam hampir satu tahun.

Dikutip dari Reuters, Rabu (9/4) S&P 500 turun 79,48 poin, atau 1,57 persen dan ditutup pada level 4.982,77.

Terakhir kali indeks ditutup di bawah level 5.000 adalah pada tanggal 19 April tahun lalu. Sementara itu Industri Dow Jones (.DJI) turut turun 320,01 poin, atau 0,84 persen dan ditutup pada level 37.645,59, sementara Nasdaq Composite (.IXIC) juga turun 335,35 poin atau 2,15 persen dan berakhir pada level 15.267,91.

Perusahaan S&P 500 telah kehilangan USD 5,8 triliun dalam nilai pasar saham sejak pengumuman tarif Trump Rabu lalu, kerugian empat hari terdalam sejak patokan tersebut dibuat pada tahun 1950-an, menurut data LSEG.

Situasi ini masih disebabkan oleh tarif baru Presiden AS Donald Trump di mana para harapan investor agar tarif Trump ditunda sudah pudar.

Selain itu penerapan bea masuk sebesar 104 persen atas impor dari China akan berlaku segera setelah tengah malam, bahkan sementara pemerintahan Trump bergerak cepat untuk memulai perundingan dengan mitra dagang lain yang menjadi sasaran rencana tarif luas Presiden AS Donald Trump.

Presiden AS Donald Trump berbicara kepada wartawan saat berada di pesawat Air Force One, dalam perjalanan menuju Pangkalan Gabungan Andrews pada tanggal 6 April 2025. Foto: MANDEL NGAN / AFP

Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan pada Selasa sore bahwa Trump memperkirakan tarif akan berlaku meskipun dia mengatakan hampir 70 negara berupaya memulai negosiasi guna mengurangi dampak kebijakan perdagangan AS.

"Para pelaku pasar optimis pagi ini bahwa kita akan mendapatkan semacam tanda bahwa kita semakin dekat dengan kesepakatan atau kompromi dengan beberapa negara besar atau bahwa akan ada penundaan mengingat begitu banyak orang ingin bernegosiasi," kata Lindsey Bell, kepala strategi pasar di Clearnomics di New York.

Selain itu Gedung Putih mengatakan pada Selasa sore bahwa mereka memperkirakan tarif 104 persen terhadap China tetap berlaku pada tanggal 9 April.

Hal ini terjadi setelah Tiongkok sebelumnya mengatakan tidak akan pernah menerima hal yang disebut sebagai ‘pemerasan’ dari ancaman Trump untuk menaikkan tarif impor Tiongkok hingga lebih dari 100 persen.

Meski sempat jatuh serendah 36,48 poin pada awal hari Selasa, Indeks Volatilitas CBOE (.VIX), yang dipandang sebagai 'pengukur rasa takut' Wall Street kembali menguat hingga ditutup pada 52,33 poin. Ini merupakan level penutupan tertinggi sejak Maret 2020 dalam kenaikan hari keempat berturut-turut.

Saham perusahaan asuransi kesehatan UnitedHealth Group (UNH.N) tercatat naik 5,4 persen dan saham Humana (HUM.N) juga melonjak 10,7 persen setelah AS mengumumkan kenaikan 5,06 persen dalam tarif pembayaran kepada perusahaan asuransi swasta untuk rencana kesehatan Medicare Advantage 2026.

Seseorang mengambil foto sebagai penghormatan kepada Ratu Elizabeth II muncul di layar papan iklan Nasdaq MarketSite di Times Square, di New York, AS, Kamis (8/9/2022). Foto: Andrew Kelly/Reuters

Jumlah saham yang menurun melebihi jumlah saham yang naik dengan rasio 3,03 banding 1 di NYSE yang menghasilkan 17 harga tertinggi baru dan 1.132 harga terendah baru.

Di Nasdaq, 1.002 saham naik dan 3.492 saham turun karena jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 3,49 banding 1.

S&P 500 tidak mencatat titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 109 titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 17 titik tertinggi baru dan 568 titik terendah baru.

Di bursa saham AS, 23,45 miliar saham berpindah tangan, jauh di atas rata-rata 17,35 miliar selama 20 sesi terakhir, tetapi di bawah rekor 29,45 miliar perdagangan pada hari Senin.