Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
AS Berlakukan Tarif Impor Tinggi untuk Panel Surya dari Asia Tenggara
22 April 2025 11:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pejabat perdagangan AS merampungkan tarif tinggi untuk sebagian besar panel surya dari Asia Tenggara. Ini merupakan keputusan atas sengketa perdagangan yang sudah berlangsung selama setahun terakhir, di mana produsen Amerika menuduh perusahaan China membanjiri pasar panel surya dengan harga yang murah.
ADVERTISEMENT
Kasus ini diajukan tahun lalu oleh Hanwha Qcells Korea (000880.KS), First Solar Inc (FSLR.O). yang berkantor pusat di Arizona, dan beberapa produsen yang lebih kecil yang berusaha melindungi investasi miliaran dolar dalam manufaktur solar AS.
Kelompok pemohon, Komite Perdagangan Aliansi Amerika untuk Manufaktur Tenaga Surya, menuduh produsen panel surya besar China yang memiliki pabrik di Malaysia, Kamboja, Thailand, dan Vietnam mengirimkan panel dengan harga di bawah biaya produksi dan menerima subsidi tidak adil yang membuat barang-barang Amerika tidak kompetitif.
Tarif yang diumumkan pada hari Senin sangat bervariasi tergantung pada perusahaan dan negara, tetapi secara umum lebih tinggi daripada bea awal yang diumumkan pada akhir tahun lalu.
Gabungan bea dumping dan bea masuk imbalan atas produk Jinko Solar dari Malaysia termasuk yang terendah, yakni sebesar 41,56 persen. Produk pesaingnya, Trina Solar, yang beroperasi di Thailand, dikenakan bea masuk sebesar 375,19 persen.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, baik Jinko maupun Trina tidak langsung bersedia memberikan komentar.
Produk dari Kamboja akan menghadapi bea masuk lebih dari 3.500 persen karena produsennya memilih untuk tidak bekerja sama dengan penyelidikan AS.
"Ini adalah hasil yang sangat kuat," kata Tim Brightbill, seorang pengacara untuk kelompok manufaktur AS, saat berbicara dengan wartawan.
"Kami yakin bahwa mereka akan mengatasi praktik perdagangan yang tidak adil dari perusahaan-perusahaan milik Tiongkok di keempat negara ini, yang telah merugikan industri manufaktur tenaga surya AS terlalu lama," kata dia menambahkan.