Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
AS Dukung Indonesia Percepat Permohonan Keanggotaan OECD
13 November 2024 13:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dukungannya terhadap upaya Indonesia untuk mempercepat permohonan aksesi keanggotaan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD).
ADVERTISEMENT
OECD merupakan organisasi internasional yang memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial global.
Dukungan itu tercantum dalam dokumen Pernyataan Bersama Presiden Joe Biden dan Presiden Prabowo Subianto yang diterbitkan Gedung Putih AS.
"OECD menyediakan jalur menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan berkualitas tinggi melalui kebijakan yang lebih kuat dan lebih bertanggung jawab," demikian petikan pernyataan Gedung Putih mengutip Antara, Rabu (13/11).
Saat proses aksesi tersebut berlangsung, AS berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan keberhasilan dalam menyelaraskan standar dan praktik terbaik OECD, termasuk mendukung Indonesia melaksanakan reformasi ekonomi, tata kelola, perdagangan, dan ketenagakerjaan yang diperlukan.
Kedua pemimpin juga menyatakan komitmen mereka terhadap sistem perdagangan internasional berbasis aturan dan mengakui pentingnya lembaga dan norma multilateral dalam mempromosikan perdagangan bebas dan adil.
ADVERTISEMENT
"Kedua pemimpin berjanji untuk memajukan dialog dan konsultasi dalam menyelesaikan sengketa World Trade Organization (WTO)," katanya.
Presiden Prabowo dan Presiden Biden mengakui peran penting rantai pasokan mineral yang beragam untuk memperkuat sektor manufaktur dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara, serta mendukung transisi energi bersih global.
Mereka menegaskan komitmen untuk mengembangkan rantai pasok mineral penting di kedua negara melalui kemitraan yang saling menguntungkan, mempromosikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, termasuk standar lingkungan dan ketenagakerjaan.
Untuk mencapai hal ini, kedua Kepala Negara berkomitmen untuk mempercepat diskusi yang sedang berlangsung tentang mineral penting.