AS-Vietnam Sepakat Kurangi Hambatan Impor Usai Trump Tunda Tarif 46 Persen

10 April 2025 12:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump naik ke pesawat usai pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, di Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam Foto: REUTERS / Leah Millis
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump naik ke pesawat usai pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, di Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam Foto: REUTERS / Leah Millis
ADVERTISEMENT
Vietnam dan Amerika Serikat sepakat memulai bernegosiasi, hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump menunda penerapan tarif impor sebesar 46 persen terhadap produk Vietnam.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters Kesepakatan ini diumumkan usai pertemuan antara Wakil Perdana Menteri Vietnam Ho Duc Phoc dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer di Washington, Kamis (11/4).
Keduanya sepakat untuk mengurangi sebanyak mungkin hambatan non-tarif yang selama ini memperlambat arus perdagangan antara kedua negara.
"Diskusi kami mencakup perdagangan timbal balik dan potensi besar kerja sama ekonomi bilateral," tulis Greer dalam unggahannya di media sosial X (dulu Twitter).
Meski tarif tambahan sebesar 46 persen ditunda, Gedung Putih menegaskan bahwa tarif dasar sebesar 10 persen tetap berlaku untuk hampir semua produk impor. Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi dagang 'America First' pemerintahan Trump.
Vietnam adalah salah satu pusat produksi utama perusahaan Barat dan mencatat surplus perdagangan lebih dari USD 123 miliar dengan AS pada 2024. Ketimpangan ini disebut menjadi alasan Trump mengenakan tarif tinggi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari upaya mengurangi surplus itu, pemerintah Vietnam juga berkomitmen membuka lebih banyak peluang investasi bagi pelaku usaha AS serta memperkuat pengawasan terhadap praktik dagang curang.
Di hari yang sama, dua maskapai Vietnam mengumumkan kerja sama besar dengan mitra keuangan asal AS. Vietjet meneken perjanjian pendanaan senilai USD 300 juta (sekitar Rp 4,8 triliun) dengan AV AirFinance untuk mendukung pengiriman armada baru, termasuk pesawat Boeing 737 Max yang akan mulai diterima tahun ini dari pesanan lama sebanyak 200 unit.
Sementara itu, Vietnam Airlines menjalin kesepakatan awal senilai USD 560 juta dengan Citibank untuk memperkuat operasional dan memperluas rute internasional dalam beberapa tahun ke depan. Pembelian pesawat dari AS ini disebut menjadi salah satu cara Vietnam menyeimbangkan neraca dagang dengan Washington.
ADVERTISEMENT