Aset Industri Asuransi Capai Rp 1.145,63 T per Maret 2025

Ilustrasi OJK. Foto: Shutterstock

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset industri asuransi hingga Maret 2025 naik 1,49 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.145,63 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas PPDP, OJK Ogi Prastomiyono merinci nilai tersebut terdiri dari asuransi komersil dengan total aset mencapai Rp 925,31 triliun atau naik 1,8 persen yoy, dan total aset asuransi non-komersil tercatat sebesar Rp 220,26 triliun.

Ogi menyebut kinerja pendapatan premi asuransi komersil pada periode Maret 2025 mencapai Rp 87,71 triliun turun 0,06 persen yoy.

Secara rinci, premi asuransi jiwa tumbuh sebesar 3,08 persen yoy dengan total nilai sebesar Rp 47,19 triliun. Lalu premi asuransi umum dan reasuransi terkontraksi 3,50 persen yoy menjadi Rp 40,52 triliun.

“Secara umum permodalan industri asuransi komersil menunjukkan kondisi yang solid dengan industri asuransi jiwa serta asuransi umum dan reasuransi," ujar Ogi dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK secara virtual, Jumat (9/5).

secara agregat mencatatkan risk-based capital RBC masing-masing sebesar 467,73 persen dan 316,96 persen yang berarti di atas threshold sebesar 120 persen,” tutur Ogi.

Sementara itu total aset dana pensiun per Maret 2025 tumbuh 6,15 persen yoy atau sebesar Rp 1.524,92 triliun. Secara rinci, aset program pensiun sukarela mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,43 persen yoy dengan nilai mencapai Rp 383,13 triliun dan program pensiun wajib total aset mencapai Rp 1,141,79 triliun atau tumbuh sebesar 7,46 persen yoy.

"Pada perusahaan penjaminan, pada bulan Maret 2025 nilai aset masih terkontraksi 0,52 persen year on year menjadi 47,12 triliun mengingat program-program penjaminan pemerintah belum seluruhnya terealisasi," ujarnya.