Asian Agri Bagikan Premi Penjualan kepada Petani Sawit Rp 4,3 Miliar

21 Maret 2019 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perkebunan Kelapa Sawit Asian Agri. Foto: Jafrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perkebunan Kelapa Sawit Asian Agri. Foto: Jafrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia, Asian Agri, membagikan premi hasil penjualan kepada 150 petani sawit berkelanjutan di Riau dan Jambi. Adapun premi hasil penjualan tahun 2017 lalu yang dibagikan sebesar Rp 4,3 miliar.
ADVERTISEMENT
Corporate Affair Director Asian Agri, Mohamad Fadhil Hasan, mengatakan pembagian ini merupakan salah satu upaya perseroan untuk terus mendukung kemitraan kepada petani kelapa sawit berkelanjutan. Sebab, dengan menjadi petani kelapa sawit berkelanjutan, maka akan mendapat keuntungan salah satunya insentif dari hasil penjualan.
"Pada hari ini menyerahkan secara simbolis yang mewakili 72 KUD (Koperasi Unit Desa) Rp 4,3 miliar. Diserahkan kepada 12 petani yang mewakili. Penyerahan premi ini secara rutin sejak 2013 untuk menunjang berbagai fasilitas untuk perkebunan dan hal-hal lainnya," katanya dalam gelaran acara Pembagian Premi Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan untuk Petani di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Riau, Kamis (21/3).
Saat ini, perusahaan yang didirikan sejak 1979 telah beroperasi di tiga kawasan. Seperti di Sumatera Utara, Riau dan Jambi. Rata-rata setiap tahun Asian Agri memproduksi Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit sekitar 1 juta metrik ton (MT). Hingga kini, Asian Agri rutin memasok untuk pasar domestik sekitar 40 persen, sementara pasar internasional 60 persen.
Buruh memanen kelapa sawit di Desa Sukasirna, Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Fadhil menambahkan, nantinya premi hasil penjualan yang dibagikan akan dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Misalnya pengelolaan KUD kelapa sawit maupun infrastruktur.
ADVERTISEMENT
"Pengembangan alternatif pendapatan. Insentif tergantung juga bedanya harga antara kelapa sawit tersertifikasi dengan yang belum sekitar USD 10-20," lanjutnya.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar, menambahkan pihaknya akan mendukung sepenuhnya cara yang dilakukan Asian Agri. Menurut dia, Asian Agri sudah melaksanakan prinsip pengelolaan keberlanjutan.
"Salah satu yang dilakukan Asian Agri perusahaan yang peduli dengan praktik petani plasma untuk mendapat sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Karena mereka bisa menjual produk ke pasar internasional sementara itu, hasil kelapa sawit berkelanjutan akan menjadi premi diserahkan tadi," jelasnya.