Asosiasi Emiten Sebut Ada Perusahaan Beraset Jumbo Bakal IPO di 2025

13 Desember 2024 15:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) melaporkan ada perusahaan mercusuar beraset jumbo berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Armand Wahyudi Hartono, mengatakan hal ini sejalan dengan adanya beberapa perusahaan yang gagal melakukan IPO tahun ini karena keadaan pasar yang masih mengalami ketidakpastian.
“Kalau yang tahun ini beberapa tadi yang hampir terjadi malah mundur karena situasi pasarnya kan masih banyak uncertainty ya ketidakpastian dari dunia Walau ada beberapa justru yang tadi sudah mau issue gak jadi,” kata Armand di Kantor Bursa Efek Indonesia (13/12).
Armand mengungkapkan, pihak terus melakukan edukasi kepada perusahaan yang berencana melakukan IPO. Namun, keputusan akhir tetap ada di tangan perusahaan tersebut.
“Kalau kita kan pokoknya apa pun kita edukasi terus. Keputusannya itu terserah dari emiten ya,” ujarnya.
“Kita selalu edukasi ke pasar sebisa mungkin menarik lebih banyak IPO Kalau bisa idealnya yang lebih besar-besar contohnya di nilai 3 triliun atau lebih besar lagi itu ideal Tapi kita tugasnya sebagai asosiasi mengedukasi sebanyak-banyaknya dan bekerja sama dengan para regulator,” kata Armand
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Armand tidak merincikan jumlah perusahaan dan dari sektor apa yang akan melakukan IPO tersebut. “Nggak patut kalau saya ngomong di sini,” ujarnya
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 24 perusahaan masuk daftar pipeline pencatatan saham bursa hingga Minggu (8/12). Terdapat 17 perusahaan di antaranya memiliki aset skala besar di atas Rp 250 miliar.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mencatat, sebanyak 6 perusahaan aset skala menengah atau Rp 50 miliar-Rp 250 miliar, 1 perusahaan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar, dan 17 perusahaan dengan aset skala besar Rp 250 miliar.
Nyoman menjelaskan sektor perusahaan yang siap menjual sebagian sahamnya ke publik antara lain: 2 perusahaan dari sektor bahan baku, 3 perusahaan dari sektor konsumer siklikal, 7 perusahaan dari sektor non siklikal, 3 perusahaan dari sektor energi dan 2 perusahaan dari sektor finansial.
ADVERTISEMENT
Lalu, 2 perusahaan dari sektor kesehatan, 2 perusahaan dari sektor industri, 2 perusahaan dari sektor properti dan real estate, dan 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.
"Sampai dengan 6 Desember 2024, telah tercatat 40 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp 10,19 triliun," tertulis dalam dokumen pipeline BEI.