Asosiasi Industri Beton Pracetak Targetkan Produksi Naik 10 Persen

12 September 2018 13:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Beton (Foto: Pixnio)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Beton (Foto: Pixnio)
ADVERTISEMENT
Asosiasi Perusahaan Percetak dan Prategang Indonesia (AP3I) menargetkan peningkatan kapasitas produksi beton pracetak hingga 10 persen pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya permintaan beton pracetak dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP31), kapasitas produksi beton pracetak setiap tahun menunjukkan tren peningkatan. Pada 2015, kapasitas produksi beton pracetak nasional tercatat 25,30 juta ton, tahun berikutnya naik menjadi 26,70 juta ton. Bahkan, pada tahun 2017 lalu angkanya melonjak menjadi 35 juta ton.
"Kapasitas produksi rata-rata naik 10 persen," ucap Ketua Umum AP3I Wilfred A. Singkali saat ditemui di Hotel Santika, TMII, Jakarta Timur, Rabu (12/9).
Concrete atau adonan beton (Foto: www.scienceabc.com)
zoom-in-whitePerbesar
Concrete atau adonan beton (Foto: www.scienceabc.com)
Sementara itu, pasar beton pracetak dalam negeri sebesar 70 persen. Salah satu penerapan teknologi beton pracetak yang kerap digunakan yaitu dalam proyek Light Rail Transit (LRT), saat ini proyek LRT sedang dikembangkan di Jakarta yang ditargetkan rampung pada 2019.
ADVERTISEMENT
Saat disinggung soal ekspor, Wilfred menekankan, hingga saat ini tidak ada ekspor beton pracetak. Hal tersebut dikarenakan beton merupakan produk yang berat, sehingga ketika ekspor ada biaya logistik yang besar.
"Belum, dulu-dulu sempat mau ada. saya lihat mending dalam negeri, pasarnya 70 persen. Ini yang harus kita jaga sebelum mau keluar ekspor. Ini enggak menjadi prioritas," katanya.