Asosiasi Minta Pemerintah Turun Tangan Atasi Mahalnya Harga Kelapa Parut

17 April 2025 19:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kelapa parut. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kelapa parut. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dewan Kelapa Indonesia (Dekindo) meminta pemerintah mengintervensi harga kelapa bulat yang akan diolah menjadi parutan di pasar. Sebab, harga kelapa parut saat ini meroket sampai Rp 25.000 per butir.
ADVERTISEMENT
Pengurus Bidang Pengolahan Dekindo, Sularto, mengharapkan pemerintah mengimbau para petani atau supplier untuk menyetop ekspor kelapa bulat. Dia juga meminta pemerintah memperkuat regulasi terkait sisi pungutan ekspor.
"Terkait intervensi ini ya pemerintah pun hanya bisa memberikan imbauan ya imbauan misalnya surat, kami mengimbau petani atau supplier untuk bisa menghentikan stop (ekspor)," kata Sularto saat dihubungi kumparan, Kamis (17/4).
Terkait ekspor, Sularto menyebut dampaknya terasa signifikan di Pulau Jawa. Pasalnya, suplai kelapa untuk Pulau Jawa paling banyak dipasok dari Sumatera.
"Kalau di sananya di ekspor terus enggak kirim ke sini (Jawa) kan stok di sini sedikit, permintaan banyak, otomatis kan harga menaik gitu," ujar Sularto.
Menurut Sularto, aturan mengenai pungutan ekspor khusus kelapa bulat bisa membuat ekosistem industri kelapa dalam negeri yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Jadi kan jadi dari situ treasure-nya lebih mudah, jadi contohnya pungutan ekspor berapa, dari kelapa putih, nah dari situ, untuk biaya pembuatan bibit, bibitnya nanti sebar ke petani," ungkap Sularto.
Kelapa parut di Pasar Citayam Kabupaten Bogor, Kamis (17/4/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
Alasan lain mengapa harga kelapa parut melonjak adalah produktivitas petani kelapa bulat menurun. Sebelum tiga bulan lalu, satu pohon kelapa bisa memproduksi 40 butir kelapa, sekarang satu pohon hanya 20 butir.
"Ini sepertinya efek dari El Nino kemarau panjang, terus produktivitas semua bulan-bulan menurun termasuk kelapa itu," terang Sularto.
Selain itu, untuk mendukung ekosistem industri kelapa lokal, pemerintah diminta membentuk Klaster Kemitraan antara pabrik pengguna produk kelapa dengan petani kelapa atau perajin agar suplai bahan baku terpenuhi dan sustainable.
Sebelumnya, harga Kelapa Parut di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, terpantau tembus Rp 20.000 per butir. Pedagang mengaku harga kelapa parut belakangan ini melonjak drastis karena efek periode Lebaran 2025.
ADVERTISEMENT
Sementara di Pasar Citayam, Kabupaten Bogor, harga kelapa parut per butir di Rp 18.000 untuk ukuran besar dan Rp 15.000 ukuran kecil.