Asosiasi Petani Tebu Perkirakan Produksi Gula Tahun Ini Kembali Turun

28 September 2021 12:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petani tebu Foto: Sarangib/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petani tebu Foto: Sarangib/Pixabay
ADVERTISEMENT
Tren penurunan produktivitas tebu dalam negeri diperkirakan akan kembali terjadi pada tahun ini. Mengutip Kementerian Pertanian, pada tahun 2020 produksi gula dalam negeri mencapai 2,13 juta ton atau lebih rendah dibanding tahun sebelumnya 2,22 juta ton.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen, mengatakan terdapat sejumlah persoalan yang terjadi pada produksi gula dalam negeri. Seperti gagal panen hingga penurunan jumlah produktivitas.
"Saya tidak yakin produksi kita lebih tinggi dari tahun lalu," katanya saat webinar bertajuk Permasalahan, Kelembagaan dan Kerja sama Petani Dengan Pabrik Gula, Selasa (28/9).
Soemitro menambahkan, selama pandemi berbagai persoalan di lapangan terjadi. Mulai dari biaya ongkos petani yang lebih tinggi hingga produktivitas tebu yang rendah.
Produksi tebu untuk gula. Foto: dok Kementan
"Ada yang mau bekerja tapi ongkosnya tambah dong untuk jamu, sehingga ada biaya ekstra meningkatkan biaya produksi," tambahnya.
Sementara itu, Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bustanul Arifin, mengakui jika saat ini produksi tebu dalam negeri memang tergolong rendah. Hal ini akibat belum adanya pembaharuan dari sisi teknologi.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Bustanul menyarankan supaya produksi gula bisa lebih efisien lagi. Salah satu caranya dengan meningkatkan investasi di sektor riset dan teknologi.
"Persoalan produksi rendah, lalu di hilir kita juga sudah paham soal pabrik gula yang sudah tua dan seterusnya," katanya.