Asosiasi Rumah Sakit Curhat, BPJS Nunggak Bayar Klaim hingga 6 Bulan

2 November 2019 18:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melayani pengurusan kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melayani pengurusan kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Jumlah tagihan klaim BPJS Kesehatan yang harus dibayarkan kepada seluruh rumah sakit mitranya telah mencapai lebih dari Rp 11 triliun. Angka itu merupakan catatan BPJS Kesehatan pada awal bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Anggota Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Hermawan Saputra mengungkapkan, terkadang pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan ke rumah sakit nunggak hampir 6 bulan.
“Kita ini tertunda bahkan 3 sampai 6 bulan. Ada yang kasusnya sampai 6 bulan,” ucapnya saat ditemui di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta, Sabtu (2/11).
Dia menjelaskan, dampak dari tunggakan BPJS Kesehatan itu yakni mengganggu pembayaran gaji dokter dan tenaga kesehatan lain, hingga pembelian alat habis pakai dan alat medis lain sehingga mengganggu operasional.
“Belum lagi kami yang menghadapi masyarakat, fasilitas kami yang dikeluhkan masyarakat, kami juga yang dikorbankan secara tarif ini,” kata Hermawan.
Petugas melayani pengurusan kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dikarenakan hal itu, menurut Hermawan, ada kasus rumah sakit kecil yang cashflow-nya tak begitu baik akhirnya dijual ke pihak lain. Sebab adanya tunggakan, dan pemilik tak tahu lagi harus mencari talangan untuk menutup operasional.
ADVERTISEMENT
“Kenyataannya ada yang sampai dijual. Ada semacam penundaan atau manajemen pembayaran remunerasi gaji karena swasta sudah keluar miliaran per bulan kemudian tertunggak lalu bagaimana,” tegasnya.
Hermawan menambahkan, untuk kasus ini, rumah sakit pemerintah tak terlalu terdampak lantaran biaya operasional hingga biaya pegawai ditanggung pemerintah. Oleh karena itu, dia berharap pembayaran klaim rumah sakit ke depan bisa lebih baik.