Asosiasi Transportasi Sebut Plat Nomor Palsu Jadi Kendala Penerapan Sistem MLFF

5 Desember 2023 16:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan melintasi gerbang Tol Bogor, ruas Jagorawi di Kota Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan melintasi gerbang Tol Bogor, ruas Jagorawi di Kota Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan memulai uji coba sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) alias sistem bayar tol tanpa henti di Tol Bali-Mandara. Bila itu sukses, MLFF akan ditambah di ruas tol lainnya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Vice President Intelligent Transportation System Association of Indonesia (ITS Indonesia), Resdiansyah, mengungkap faktor-faktor yang menjadi tantangan MLFF bisa diterapkan di Indonesia. Dia mengatakan, penerapan MLFF di Eropa bisa sukses karena spesifikasi kendaraan sudah sama.
"Kalau di kita jenis kendaraan berbeda, pick up saja bisa bermacam-macam jenisnya. Mungkin perlu transisi untuk memastikan," kata Resdiansyah di Kantor Roatex Indonesia, Jakarta, Selasa (5/12).
Masalah kedua adalah kendaraan yang sudah teregistrasi melalui Electronic Registration and Identification (ERI). Sistem ERI adalah suatu sistem pendataan regident secara elektronik yang dikerjakan pada bagian BPKB sebagai landasan keabsahan kepemilikan dan asal usul kendaraan bermotor.
"Sebenarnya kalau data ERI kita sudah 100 persen valid enggak khawatir tampaknya," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Meski demikian Resdiansyah mengatakan pendataan yang dilakukan Korlantas sudah semakin baik dan kini ERI sudah mencapai lebih dari 90 persen. Ditambah pemerintah juga ada program pemutihan pajak STNK kendaraan, atau balik nama STNK.
Cantas, aplikasi untuk bayar tol tanpa berhenti atau MLFF (Multi Line Free Flow). Foto: Wendiyanto/kumparan
"Yang jadi isu itu. Yang ditilang saya tapi mobilnya sudah saya jual. Lah yang di-charge siapa kalau dia enggak bayar, kan gitu. Sekarang Korlantas sedang memastikan semua kendaraan teregistrasi," tegasnya.
Meski begitu, dia menyadari di Indonesia masih sering ditemukan kendaraan dengan plat nomor palsu. "Kita kan tahu, sering nombok (plat) nomor palsu. Itu yang sedang kita perbaiki bersama Korlantas," tegas dia.
Resdiansyah menambahkan, apabila semua kendaraan sudah teregistrasi, kecil kemungkinan terjadi pelanggaran ketika MLFF nanti mulai efektif berlaku di Indonesia. Meski ada kemungkinan pelanggaran, dia yakin tidak akan berdampak signifikan pada pendapatan operator jalan tol.
ADVERTISEMENT
"Kalau pun ada kemungkinan bocor (melanggar tanpa bayar), tapi kalau kita lihat kenaikan kendaraan akan 3 kali lipat, income naik 3 kali lipat, ada kebocoran 20 persen, contoh 10-20 persen pun, income operator pasti tercapai," kata dia.