Asperindo Keluhkan Biaya Kargo Pesawat Garuda yang Naik 300 Persen

6 Februari 2019 14:45 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum ASPERINDO, M. Feriadi. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum ASPERINDO, M. Feriadi. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia‎ (Asperindo) mengeluhkan kenaikan tarif surat muatan udara (SMU). Sebab ada maskapai yang menaikan biaya kargo mencapai 300 persen, dihitung sejak pertengahan tahun lalu. Ketua Asperindo Muhammad Feriadi mengatakan, kenaikan biaya paling tinggi dilakukan PT Garuda Indonesia. Menurut dia, maskapai milik BUMN tersebut sudah menaikkan tarif kargo pesawat sebanyak 6 kali sejak Juni 2018.
ADVERTISEMENT
"Garuda Indonesia terhitung dari 2018 bulan Juni, Oktober naik 2 kali, lanjut November, lanjut Januari. Total 6 kali kenaikan. Kenaikan total mencapai 300 persen lebih,” kata Feriadi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/2).
Selain kenaikan yang masif, Feriadi menilai kebijakan menaikkan biaya kargo ini juga terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului pemberitahuan kepada pelaku usaha.
Selain itu, kenaikan biaya cargo tersebut juga menyebabkan kinerja perusahaan jasa pengiriman ekspres jadi terhambat. Sebab, banyak perusahaan logistik yang sudah terlanjur mempunyai perjanjian dengan para kliennya.
Menurut dia, besaran biaya pengiriman pun tidak bisa serta merta diubah dalam perjanjian perusahaan dengan klien.
Ilustrasi kargo. Foto: Shutterstock
Selain itu, Feriadi menjelaskan, kebijakan ini secara khusus akan berdampak kepada masyarakat yang menggunakan jasa pengiriman barang ekspres dalam memenuhi kebutuhannya.
ADVERTISEMENT
"Dampaknya dari kenaikan ini adalah user, karena berapapun biaya kenaikkan itu pada akhirnya adalah yang harus menanggung user yang ada di belakang kita," jelasnya.
Feriadi meminta pemerintah memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha logistik dengan maskapai penerbangan. Sehingga ditemukan solusi untuk menekan kenaikan harga kargo udara.
“Dalam hal ini kami berharap airline duduk bareng dulu dengan kita. Mudah-mudahan pemerintah bisa memfasilitasi dan memediasi. Supaya nanti dalam diksusinya kita ada kesepakatan yang win-win," ujarnya.