Astra Agro Lestari Optimistis Produksi CPO di 2023 Bakal Meningkat

18 Februari 2023 19:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO PT Astra Agro Lestari saat mengisi acara Talk to The  CEO di Rest Area Pendopo 456, Salatiga, Jumat (17/2/2023). Foto: Alfaddillah/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO PT Astra Agro Lestari saat mengisi acara Talk to The CEO di Rest Area Pendopo 456, Salatiga, Jumat (17/2/2023). Foto: Alfaddillah/ kumparan
ADVERTISEMENT
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yakin produksi Crude Palm Oil (CPO) di 2023 bakal meningkat dibanding 2022. CEO Astra Agro Lestari, Santosa, menargetkan kenaikannya bisa mencapai 5 persen.
ADVERTISEMENT
Namun, Santosa belum mau membeberkan berapa total produksi CPO Astra Agro sepanjang 2022. Rencananya, perseroan baru akan memaparkan data 2022 pada April 2023.
Santosa mengatakan target produksi selalu mempertimbangkan usia tanaman dan perhitungan cuaca. Sebab, kata Santosa, tanaman sawit Astra Agro Lestari sudah matang dan tidak ada yang baru. Ia juga menyebut target dan laba Astra Agro Lestari juga bergantung dengan jumlah produksi CPO.
"Pendapatan dan laba belum bisa terlihat karena produksi saja masih sulit ditebak. Tetapi untuk produksi inti sawit plus minus 5 persen," ujar Santosa dalam acara Talk to The CEO di Rest Area Pendopo 456 Salatiga, Jumat (17/2).
Santosa mengungkapkan program peremajaan sawit menjadi keharusan untuk menjaga keberlanjutan produksi CPO. Ia mengatakan pihaknya tahun ini juga akan melakukan penanaman kembali (replanting) di lahan 5.000 hektare.
ADVERTISEMENT
Santosa menjelaskan pihaknya tidak akan membuka lahan baru di hutan atau lahan gambut. Meski begitu, ia tak menampik adanya potensi penambahan lahan baru untuk peningkatan produksi melalui akuisisi lahan sawit.
Namun, dengan catatan lahan tersebut harus sudah bersertifikasi kelapa sawit berkelanjutan atau Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
"Kalau tidak ISPO ready, kami enggan mengakuisisi. Sudah ada beberapa calonnya (lahan sawit), tetapi belum memenuhi kriteria," ungkap Santosa.
Hingga awal 2023, Astra Agro Lestari telah mengelola kebun inti sekitar 220.000 hektare. Sedangkan, total kebun plasma yang sudah dikelola mencapai 68.000 hektare.