Astra Dukung Pencapaian Net Zero Emission RI dengan Strategi Multi Pathway

11 Oktober 2024 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marketing Planning Deputy General Manager Toyota Astra Motor Resha Kusuma Atmaja saat sesi panel kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (24/9/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Marketing Planning Deputy General Manager Toyota Astra Motor Resha Kusuma Atmaja saat sesi panel kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (24/9/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
PT Astra International Tbk (ASII) berkomitmen mendukung pencapaian Net Zero Emission Indonesia di tahun 2060 atau lebih cepat. Namun upaya tersebut tidak hanya melalui pemakaian kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB) atau electric vehicle (EV) saja.
Marketing Planning General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM), Resha Kusuma Atmaja, menyebutkan perusahaan memandang tantangan dalam menggencarkan ekosistem kendaraan listrik yaitu menyatukan selera dan kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda.
"Bagaimana kita bisa menemukan atau menyatukan diversity of needs yang ada di pelanggan kita, karena bagaimanapun segmen otomotif itu berlapis-lapis, kebutuhan masyarakat juga berbeda-beda, itu tantangan terbesar," jelasnya saat diskusi panel 1 kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (24/9).
Resha melanjutkan, selera dan kebutuhan masyarakat yang berbeda akan kendaraan ramah lingkungan membuat perusahaan harus menyiapkan alternatif lainnya. Maka dari itu, menurutnya, KLBB bukan menjadi solusi tunggal.
Berdasarkan riset yang dilakukan Toyota, dia mengatakan selain kebutuhan yang berbeda-beda, masyarakat juga memandang kesiapan infrastruktur juga penting sebelum memutuskan jenis kendaraan yang ingin dibeli.
"Saat ini strateginya bukan hanya baterai EV, karena juga dalam menurunkan karbon itu banyak teknologi yang bisa dipakai, kalau Multi Pathway itu ada hybrid , plug-in hybrid, battery electric vehicle, fuel cell electric vehicle, ada juga flex-fuel vehicle, ini semua yang saat ini kami jalankan," ungkap Resha.
Dengan mengimplementasikan strategi Multi Pathway tersebut, Resha meyakini TAM sudah siap menyediakan serangkaian pilihan kendaraan ramah lingkungan sesuai dengan kebutuhan bagi masyarakat.
"Kita sepakat bahwa kita ingin dan kita juga sepakat untuk mempercepat net zero emission tersebut, sehingga yang kami lakukan adalah untuk meng-connect antara kebutuhan dan sustainability kami melalui penerapan strategi Multi Pathway," tutur Resha.
TAM saat ini merupakan salah satu pemain kunci industri otomotif di Indonesia. Resha menilai perusahaan memiliki tanggung jawab besar bagaimana industri otomotif bisa ikut mendukung pencapaian target Net Zero Emission Indonesia di tahun 2060.
Secara global, lanjut dia, Toyota sudah memiliki komitmen melalui Toyota Environmental Challenge 2050 yakni mencanangkan langkah komprehensif menuju karbon netral dengan mewujudkan strategi Multi Pathway.
"Ada tiga cara, aktivitas pengurangan karbon secara kolektif, yang kedua pengembangan berbagai teknologi kendaraan ramah lingkungan, dan pengembangan kendaraan elektrifikasi beserta ekosistemnya," pungkas Resha.