Astra International (ASII) Raup Laba Bersih Rp 28,94 T di 2022, Melonjak 43,31%

27 Februari 2023 21:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Astra International Foto: Dok. Astra Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Astra International Foto: Dok. Astra Indonesia
ADVERTISEMENT
PT Astra International Tbk (ASII) dan entitas anak mengumumkan laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2022. Perseroan berhasil meraup laba bersih Rp 28,94 triliun, melonjak 57,97 persen dari Rp 20,19 triliun di Desember 2021.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan keuangan, Senin (27/2), meningkatnya laba bersih ini disebabkan dari pendapatan bersih mencapai Rp 301,37 triliun, melesat 29,07 persen dari Rp 233,48 triliun per tahun 2021. Segmen yang berkontribusi terbesar adalah penjualan barang yang mencapai Rp 212,6 triliun.
Segmen penjualan lainnya disusul oleh jasa dan sewa sebesar Rp 62,33 triliun, dan jasa keuangan sebesar Rp 26,44 triliun. Sedangkan dari segmen operasi, penjualan alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meraih posisi terbesar senilai Rp 123,6 triliun.
Pendapatan bersih lainnya berasal dari segmen otomotif sebesar Rp 121 triliun. Sektor jasa keuangan menyumbang pendapatan sebesar Rp 26,73 triliun, agribisnis sebesar Rp 21,82 triliun, infrastruktur sebesar Rp 7,89 triliun, teknologi informasi sebesar Rp 2,91 triliun, dan properti sebesar Rp 1,12 triliun.
ADVERTISEMENT
Kenaikan pendapatan ini sejalan dengan beban pendapatan melambung 26,76 persen sebesar Rp 231,29 triliun. Adapun beban penyesuaian nilai wajar investasi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) tercatat sebesar Rp 1,54 triliun.
“Pada tanggal 31 Desember 2022, termasuk dalam jumlah tersebut di atas terutama atas investasi efek-efek yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi dalam Grup serta investasi Perseroan pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan PT Medikaloka Hermina Tbk masing-masing sebesar Rp 12,1 triliun, Rp 1,7 triliun dan Rp 1,7 triliun,” tulis manajemen ASII.
Kerugian bersih atas nilai wajar investasi Astra Internasional di dua emiten tersebut tercatat sebesar Rp 1,5 triliun.