Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Astra International Cetak Laba Rp 7,46 Triliun di Kuartal I 2024, Turun 14%
29 April 2024 20:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan laba bersih Rp 7,46 triliun di kuartal I 2024. Angka tersebut turun 14 persen dari perolehan kuartal I 2023 yang sebesar Rp 8,71 triliun.
ADVERTISEMENT
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada kuartal pertama tahun 2024 adalah sebesar Rp 81,2 triliun, menurun 2 persen dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023.
Meski begitu laba bersih grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, sebesar Rp 8,1 triliun, 5 persen lebih rendah dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar tersebut, maka laba bersih Grup menurun 14 persen menjadi Rp7,5 triliun.
Penurunan kinerja ini merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan serta otomotif Grup. Nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2024 sebesar Rp 5.113, atau 4 persen lebih tinggi dibandingkan posisi pada 31 Desember 2023.
Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro mengatakan, kinerja grup pada kuartal pertama tahun 2024 menurun, terutama merefleksikan kondisi ekonomi yang melemah dan penurunan harga batu bara dari tingkat harga yang tinggi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Grup tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Didukung oleh neraca keuangan yang kuat, Grup dengan diversifikasi portofolio bisnisnya berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang-peluang pertumbuhan jangka panjang,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (29/4).
Secara detail laba bersih Astra ditopang oleh otomotif yang sebesar Rp 2,75 triliun, atau turun 9 persen (yoy) di kuartal I 2024. Kemudian Jasa keuangan naik signifikan hingga 12 persen (yoy) menjadi Rp 2,08 triliun.
Selanjutnya, lini alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi mencatatkan laba Rp 2,79 triliun atau turun 15 persen (yoy). Kemudian lini agrobisnis naik 3 persen menjadi Rp 184 miliar.
Lalu bisnis infrastruktur dan logistik naik 24 persen menjadi Rp 251 triliun di kuartal I 2024. Laba di bisnis teknologi naik 16 persen (yoy) menjadi Rp 22 miliar serta properti yang stagnan di Rp 45 miliar.
ADVERTISEMENT
Tercatat, kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp 7,4 triliun pada 31 Maret 2024, dibandingkan Rp 29 miliar pada akhir tahun 2023.
Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup meningkat menjadi Rp 54,3 triliun pada 31 Maret 2024, dibandingkan Rp 52,2 triliun pada akhir tahun 2023.