Astra Otoparts Ekspansi Bisnis ke Alat Kesehatan, Apa Alasannya?

2 November 2022 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan Fasilitas Produksi dan Peluncuran  Produk Alkes Dalam Negeri PT Astra Komponen Indonesia, Rabu (2/11/2022). Foto: Nabil Jahja/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan Fasilitas Produksi dan Peluncuran Produk Alkes Dalam Negeri PT Astra Komponen Indonesia, Rabu (2/11/2022). Foto: Nabil Jahja/Kumparan
ADVERTISEMENT
PT Astra Otoparts, perusahaan komponen otomotif, melakukan diversifikasi bisnis ke alat kesehatan atau Alkes. Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim mengatakan langkah tersebut sebagai upaya membantu pemerintah mengurangi kebergantungan impor alat-alat kesehatan.
ADVERTISEMENT
“PT Astra melakukan diversifikasi bisnis non-otomotif berupa alat kesehatan sebagai upaya mendukung program pemerintah mengurangi kebergantungan impor. Produk kesehatan kita sudah dipakai universitas seperti UI dan UGM,” kata Hamdhani saat acara Peluncuran Produk Alkes PT Astra, Rabu (2/11).
Selain itu, Hamdhani mengungkapkan pihaknya juga mau membantu menambah stok alat kesehatan dalam negeri. Ia menjelaskan alkes produksi Astra Otoparts juga telah digunakan di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Pondok Indah Group.
Kunjungan Fasilitas Produksi dan Peluncuran Produk Alkes Dalam Negeri PT Astra Komponen Indonesia, Rabu (2/11/2022). Foto: Nabil Jahja/Kumparan
“Berkaca dari COVID-19, saat itu terjadi shortage alat-alat kesehatan. Sekarang saatnya kita sinergi untuk menambah stok dalam negeri,” ujar Hamdhani.
Acara peluncuran alkes tersebut juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Ia menyambut baik inisiatif PT Astra Otopart dalam membantu pemenuhan alkes.
ADVERTISEMENT
Budi Gunadi menegaskan Indonesia memang berpotensi untuk mengembangkan alat kesehatannya dalam negeri.
“Kalau bisa kita sebagus Malaysia di mana 20 persen alkesnya diproduksi dalam negeri. Kalau bisa kita beli barang dalam Indonesia, jangan dari luar negeri. Kata Presiden Jokowi, kalau kita disiplin, kita bisa buat 2-3 persen GDP kita naik jika kita belanja dalam negeri,” tutur Budi Gunadi.