AstraZeneca Indonesia Gunakan 500 Kendaraan Listrik untuk Operasional

31 Oktober 2023 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemenko Marves memfasilitasi kendaraan listrik untuk perusahaan farmasi, AstraZeneca. Foto: Widya Islamiati/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Kemenko Marves memfasilitasi kendaraan listrik untuk perusahaan farmasi, AstraZeneca. Foto: Widya Islamiati/kumparan.
ADVERTISEMENT
Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memfasilitasi perusahaan farmasi, AstraZeneca, untuk menggunakan 500 kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 500 kendaraan listrik tersebut digunakan sebagai kendaraan operasional Astrazeneca di Pulau Jawa, yang terdiri dari 150 unit sepeda motor listrik dari PT Volta Semesta Indonesia dan 350 unit mobil listrik.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja sama atau memorandum of understansing (MoU) antara PT Astrazeneca Indonesia, PT Volta Semesta Indonesia dan Arthaasia Finance.
President Director of AstraZeneca Indonesia Sewhan Chon mengatakan, saat ini perusahaannya baru menggunakan sebanyak 120 sepeda motor listrik dan ke depannya akan ada tambahan sebanyak 30 motor listrik.
“Jadi totalnya akan ada sekitar 150 motor, dan sisa 350 nya untuk mobil listrik yang akan dijadikan sebagai armada operasional di perusahaan kami,” ujar Sewhan dalam acara Peluncuran Kendaraan Listrik AstraZeneca dan Penandatanganan Nota Kesepahaman, di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Selasa (31/10).
ADVERTISEMENT
Meskipun Sewhan dalam hal ini tidak menjelaskan dari produsen mana kendaraan roda empat berbasis listrik yang digunakan oleh perusahaannya.
Dalam hal ini, Sewhan bilang pihaknya tidak mendapatkan kesulitan yang berarti lantaran pemerintah Indonesia memberikan kemudahan bagi perusahaan yang digawanginya tersebut untuk dapat mengadopsi kendaraan listrik lokal.
“Jadi sekali lagi, pemerintah Indonesia sangat mendukung dan ini adalah bukti bahwa pemerintah Indonesia 100% mendukung inisiatif dan upaya untuk membangun yang lebih hijau,” tambah dia.
Hal ini didukung oleh Kemenko Marves, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti berharap langkah Astrazeneca dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain.
"Upaya keberlanjutan yang komprehensif dari AstraZeneca di Indonesia menjadi contoh yang bagus, semoga ini bisa menjadi inisiatif keberlanjutan bagi perusahaan lainnya," tutur
ADVERTISEMENT
Menurutnya hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi emisi karbon. Terlebih di Indonesia, sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap gas rumah kaca yaitu sebesar 27%, lantaran masih didominasi oleh bahan bakar fosil.
Dengan demikian menurut Nani, guna mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang, harus ada setidaknya 1,8 juta unit kendaraan roda dua berbasis listrik di Indonesia pada 2025, 13 juta pada tahun 2030, sedangkan kendaraan roda empat harus mencapai 0,4 juta pada tahun 2025 dan 2 juta pada tahun 2030.