Asuransi Digital Bersama (YOII) Melantai di BEI, Oversubscribed 18,35 Kali

8 Januari 2025 9:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Refleksi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Refleksi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Asuransi Digital Bersama Tbk, perusahaan asuransi fokus di produk asuransi gaya hidup (lifestyle) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham YOII pada Rabu (8/1).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), Adi Wibowo Adisaputro, mengatakan melalui penawaran umum saham YOII pada 31 Desember 2024-6 Januari 2025 kemarin, terlihat antusiasme publik yang membuat permintaan berlebih atau oversubscribed 18,35 kali dari target sebanyak 412.087.500 lembar saham atau mewakili maksimal 12,03 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan.
"Harga yang dipatok pada penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp100. Artinya, perseroan berhasil menerima dana segar sebanyakbanyaknya sebesar Rp41,20 miliar," kata Adi pada pencatatan saham perdana di BEI, Rabu (8/1).
Pada aksi korporasi ini, Perseroan telah menunjuk PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. “Pada hari ini kami berhasil mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Adi mengatakan mengatakan perseroan optimis awal tahun 2025 ini menjadi waktu yang tepat untuk melenggang di Pasar Bursa Indonesia. Perseroan berharap dapat terus memberi dampak positif bagi industri keuangan nasional dan industri asuransi khusunya melalaui IPO.
Menurutnya, IPO penting bagi Perseroan yang telah bertransformasi dari bisnis asuransi konvensional menjadi digital. Dengan IPO ini, perseroan memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar.
“Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka memperkuat struktur permodalan perseroan,” kata Adi.
Adi menyampaikan, sekitar 80 persen akan dipergunakan untuk biaya marketing untuk mendukung strategi usaha, distribusi produk, dan Brand Awareness Perseroan, dan sisanya sekitar 20 persen akan dipergunakan untuk pengembangan aplikasi (insurance wallet) beserta infrastruktur penunjang seperti Data Center, Web Hosting, System Security, dan penggunaan AI, serta pengembangan sumber daya manusia dimana di dalamnya terdapat biaya perekrutan karyawan baru untuk information technology, teknis, dan operasional.
ADVERTISEMENT