Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Asuransi Jasindo Raup Laba Bersih Rp 102,88 Miliar di 2023, Turun 55 Persen
28 April 2024 19:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo ) membukukan laba bersih sebesar Rp 102,88 miliar pada tahun 2023. Nilai tersebut turun 55,46 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari tahun 2022 yang sebesar Rp 231 miliar, terdapat divestasi saham yang merupakan bagian dari aksi penyehatan keuangan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Asuransi Jasindo Andy Samuel mengatakan, secara umum kinerja perusahaan bergerak ke arah positif. Hal ini menurutnya terlihat dari capaian laba bersih tahun buku 2023 yang merupakan murni core competence Asuransi Jasindo.
"Pada 2022, Asuransi Jasindo melaksanakan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) yang telah disetujui OJK seperti melakukan restrukturisasi produk asuransi kredit yang memang menjadi akar permasalahan, lalu melakukan divestasi di dua saham penyertaan, serta melakukan perubahan terhadap proses dan model bisnis. Hal ini perlu diapresiasi karena dalam satu tahun perusahaan bisa normal dan kembali bangkit," kata Andy dalam keterangan resminya, Minggu (28/4).
Andy menjelaskan, pada periode tahun 2020-2021 perusahaan sempat terpuruk dengan risk based capital (RBC) di bawah ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kemudian di tahun 2022 hingga 2023 perusahaan fokus untuk bangkit dengan melaksanakan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK).
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Jasindo mencatat adanya peningkatan premi bruto sebesar 2,43 persen atau Rp 75,35 miliar melalui peningkatan kerja sama dan sinergi antar BUMN. Selain itu, premi neto perusahaan tercatat naik 27,55 persen atau Rp 260,15 miliar.
Sementara itu, hasil underwriting tumbuh sebesar 44,30 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Dengan demikian pencapaian laba bersih perusahaan menjadi sebesar Rp 102,88 miliar.
"Pencapaian ini merupakan hasil atas upaya kami untuk mengedepankan prudent underwriting, peningkatan fungsi control dan monitoring terhadap setiap risiko, fokus pada high priority dan core competence perusahaan," pungkasnya.