Atasi Masalah Sampah Plastik, Ajinomoto Jalankan Program Lebih Ramah Lingkungan

14 Maret 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 1 Juli 2024 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waste Station Pasar Sememi hasil kerja sama Ajinomoto dan Rekosistem. Foto: Dok. Ajinomoto
zoom-in-whitePerbesar
Waste Station Pasar Sememi hasil kerja sama Ajinomoto dan Rekosistem. Foto: Dok. Ajinomoto
Jalan panjang menuju Indonesia bebas sampah plastik tampak begitu terjal. Dilansir Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), total timbunan sampah pada 2023 masih sangat tinggi, mencapai 17.441.415,28 ton. Dari jumlah ini hanya 66.47 persen yang ditangani, dan sisanya masih tidak bisa dikelola dengan baik.
Dari total sampah tersebut, ada sekitar 18,8 persen sampah plastik (3.283.646,16 ton) dan 38,7 persen (6.751.220,54 ton) dari total itu bersumber dari sektor rumah tangga.
Ya, penggunaan plastik sekali pakai di sektor rumah tangga merupakan salah satu masalah lingkungan yang mendesak dan perlu segera diatasi.
Ajinomoto mendapat Rekor Muri karena upayanya dalam mengurangi penggunaan plastik melalui kemasan kertas. Foto: Dok. Ajinomoto
Bahaya dari polusi plastik terhadap ekosistem dan dampaknya pada kesehatan manusia, permintaan akan solusi alternatif yang ramah lingkungan pun semakin meningkat.
Karena itulah, Ajinomoto menghadirkan inisiatif Ajinomoto Health Provider untuk Kelestarian Lingkungan. Salah satu komitmen Ajinomoto Group untuk mengurangi dampak perusahaan sampai dengan 50 persen dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Alih Kemasan: Penggunaan Kemasan Ramah Lingkungan

Upaya Ajinomoto mengurangi sampah plastik. Foto: Dok. Ajinomoto
Bentuk nyata komitmen Ajinomoto sebagai Health Provider ini salah satunya adalah peralihan dari kemasan plastik ke kemasan kertas untuk MSG AJI-NO-MO-TOⓇ.
Sebuah langkah maju yang patut diacungi jempol. Ajinomoto Group sebagai produsen, sudah menjadikan pengelolaan sampah plastik sebagai komitmen yang diwujudkan.
Upaya ini merupakan bentuk mematuhi peraturan pemerintah terkait pengelolaan sampah plastik dan demi melestarikan Indonesia hijau. Upaya ini bahkan sudah mendapat rekor MURI karena AJI-NO-MO-TOⓇ menjadi bumbu MSG pertama di Indonesia dengan kemasan yang ramah lingkungan.
Penyerahan sampah plastik ke Waste Station Pasar Sememi. Foto: Dok. Ajinomoto
Saat ini MSG AJI-NO-MO-TOⓇ yang berganti menjadi kemasan kertas dan dapat mengurangi 30 persen plastik

Upaya Pengurangan dan Daur Ulang Plastik dari Ajinomoto

Pengurangan penggunaan plastik ini dimulai dari pabrik produks. Pengurangan material plastik pada brand MasakoⓇ juga berdampak sebesar 10,1 persen atau setara 599 ton pengurangan plastik di tahun 2022.
Pengurangan sampah plastik memang masih belum bisa mencapai angka 100 persen. Namun, Ajinomoto melakukan cara lain untuk bisa mengelola sampah plastik yang masih belum terkelola.
Caranya dengan menggandeng Rekosistem. Keduanya membangun waste station di Pasar Semimi dan dihibahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya untuk dikelola dan digunakan masyarakat sekitar.
Sajiku Less Absorb yang mampu menyerap minyak lebih sedikit. Foto: Dok. Ajinomoto
Bahkan, Ajinomoto juga turut berinovasi dengan menggunakan kemasan monomaterial, yaitu bahan plastik yang lebih mudah didaur ulang pada produk SajikuⓇ Less Oil Absorb.
Langkah ini perlu mendapat dukungan dari masyaraka agar mempercepat tujuan ramah lingkungan. Jadi, yuk, kita pilih produk yang ramah lingkungan seperti produk Ajinomoto!
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio