Australia Minta 2 Bulan Cek Dugaan Sapi Kirimannya ke RI Kena Penyakit Kulit

1 Agustus 2023 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ribuan sapi hidup dari Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk penuhi kebutuhan Lebaran, Selasa (12/4/2022). Foto: Badan Pangan Nasional (BPN)
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan sapi hidup dari Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk penuhi kebutuhan Lebaran, Selasa (12/4/2022). Foto: Badan Pangan Nasional (BPN)
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kementan), Bambang mengatakan pihak Australia meminta waktu 60 hari untuk memastikan bahwa negaranya bebas dari penyakit kulit LSD (lumpy skin disease).
ADVERTISEMENT
Saat ini, impor sapi ke Indonesia dari 4 peternakan di Australia dihentikan sementara karena Barantan menemukan ada sapi positif LSD dari Australia. Laporan Barantan soal temuan itu telah dikirim ke pihak Australia sejak 12 Juli 2023.
"Untui membuktikan ini Australia minta waktu 60 hari sejak ditemukan (12 Juli). Masing-masing kita melakukan pendalaman. Dalam waktu 60 hari kita tidak tutup impor, tapi menghentikan sementara untuk farm yang kita temukan yang membawa LSD, 4 farm tadi," kata Bambang saat konferensi pers di Kantor Barantan, Jakarta, Selasa (1/8).
Bambang mengatakan, bisa jadi sumber pembawa LSD ini penyebabnya ada di Indonesia yakni terjangkit ketika pengiriman. Namun dirinya meragukan hal itu.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan Bambang, (tengah) di Forum Ngopi Bareng Barantan, Rabu (22/2/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Pasalnya, Barantan telah melakukan tindakan sesuai dengan standar prosedur impor komoditas pertanian, yakni hewan yang masuk ke wilayah Indonesia akan dilakukan tindakan karantina untuk memastikan kesehatan dan keamanan.
ADVERTISEMENT
Sementara temuan penyakit LSD pada sapi impor setelah dilakukan tindakan karantina berupa pemeriksaan dokumen dan fisik sapi impor di atas alat angkut. Pemeriksaan di atas kapal oleh petugas Karantina Pertanian Tanjung Priok dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada 25 Mei hingga 26 Juli 2023.
Kemudian petugas memberikan tanda khusus pada sapi-sapi impor yang menunjukkan gejala klinis untuk selanjutnya dilakukan pengambilan sampel sesaat setelah bongkar dari alat angkut.
Bambang menjelaskan masa inkubasi atau waktu yang diperlukan dari awal infeksi sampai munculnya gejala klinis penyakit kulit ini secara alamiah cukup lama bahkan bisa mencapai lima minggu. Dia menilai penyakit tidak mungkin muncul secara tiba-tiba dalam waktu singkat 1-3 hari.
"Umur inkubasi dari LSD dibandingkan dengan perjalanan dari Australia yang paling lama seminggu, sehingga dibandingkan masa inkubasi sampai 28 hari, sangat kami yakini potensi kemungkinan dari sana (Australia)," tegas Bambang.
Ribuan sapi hidup dari Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk penuhi kebutuhan Lebaran, Selasa (12/4/2022). Foto: Badan Pangan Nasional (BPN)
Saat ini pemerintah Indonesia dan Australia sedang mengkaji sumber virus LSD. Apabila terbukti virus itu datang dari Australia, Indonesia akan menutup permanen keran impor dari 4 fasilitas peternakan asal Australia tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kalau memang itu benar, saya kira Australia tidak harus menutup diri dan mengatakan bahwa masih bebas LSD, (agar mereka) secara terbuka mengatakan bahwa memang telah terjadi (penyebaran virus) di 4 farm itu, segera melakukan langkah-langkah menutup dan tidak lagi melakukan pengiriman ke Indonesia," pungkas Bambang.