Awal Februari, KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Resmi Beroperasi

KRL melaju di area Stasiun Sudirman Baru (Foto: Muhammad Adimaja/antara foto)

Layanan kereta rel listrik (KRL) commuter line rute Tanah Abang ke Rangkasbitung, Banten mulai beroperasi awal Februari 2017. PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memastikan semua fasilitas sarana dan prasarana sudah siap seluruhnya.

"Targetnya Februari ini, untuk tanggal pastinya PT KCJ menunggu hasil uji coba selesai," ungkap VP Corp Communication PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa kepada kumparan, Senin (30/1).

Eva menjelaskan rute Tanah Abang-Rangkasbitung sudah diuji coba sebanyak 2 kali. Selama uji coba tersebut, tidak ada kendala yang cukup signifikan.

"Uji coba sendiri sudah berjalan 1 sampai 2 kali sejak tanggal 20 Januari kemarin," imbuhnya.

Dari sisi kelengkapan fasilitas, pihak KCJ telah memasang beberapa perangkat pembelian tiket serta pemasangan gate terutama di Stasiun Rangkasbitung dan Stasiun Citeras. Selain itu, KCJ juga melengkapi berbagai fasilitas pendukung lainnya di dalam stasiun, misalnya pos kesehatan, keamanan dan lain-lain.

Dengan fasilitas KRL yang sudah lengkap itu, KCJ tinggal menunggu izin resmi yang dikeluarkan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bila izin sudah terbit, KCJ siap mengoperasikan jalur tersebut.

"Kita tinggal menunggu penugasan kapan untuk go baru kita bisa jalan. Saat ini masih dalam tahap uji coba dan dari sisi KCJ untuk fasilitas pelayanan sudah di siapkan. Setelah semua clear dan dinyatakan aman dan keselamatan secara operasional baru kita beroperasi," tegasnya.

KCJ mencatat, jarak antara Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Rangkasbitung 72,75 kilometer. Sepanjang jalur tersebut, KRL akan berhenti di 18 stasiun yaitu Stasiun Palmerah, Stasiun Kebayoran, Stasiun Pondok Ranji, stasiun Jurangmangu, Stasiun Sudimara, Stasiun Rawa Buntu, Stasiun Serpong, Stasiun Cisauk, Stasiun Parung Panjang, Stasiun Cilejit, Stasiun Daru, Stasiun Tenjo, Stasiun Tigaraksa, Stasiu Cikoya, Stasiun Maja, Stasiun Citeras dan Stasiun Rangkasbitung. (Novan Nurul Alam)